<i>Warning!</i> Keterisian Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Riau Sentuh 80 Persen, Mau Seperti India?
Juru Bicara Satgas COVID-19 Riau dr. Indra Yovi Sp.P(K) (FotoL ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara COVID-19 Provinsi Riau dr. Indra Yovi Sp.P(K) menyatakan, tingkat keterisian ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit rujuan di daerah sudah mencapai 80 persen.

"Ini bukan hal yang main-main lagi. Apakah kondisi seperti di India bisa terjadi di sini, itu bisa saja terjadi apabila kita tidak patuh protokol kesehatan dengan baik," kata Indra Yovi di Pekanbaru, Sabtu, 1 Mei dilaporkan Antara

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, kapasitas ruang isolasi di seluruh rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di Riau ada 1.625 tempat tidur.

Saat ini kondisinya sudah terisi 80 persen. Sedangkan kapasitas ruang ICU ada 137 tempat tidur, dan kondisinya juga nyaris penuh.

Ia mengatakan tidak ada jalan lain untuk semua pihak untuk wajib menerapkan 5M, yakni Mengenakan masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi mobilitas.

"Apakah boleh mudik? Jangankan mudik, untuk keluar rumah apabila yang gak perlu untuk sementara jangan dulu. Sampai kapan? Sampai kita bisa mengontrol jumlah kasus ini," katanya.

"Ruang ICU ventilator penuh semua, yang tersisa ICU tanpa ventilator hanya pake monitor," katanya.

Ia mengatakan saat ini 82 persen dari pasien yang dirawat memiliki penyakit penyerta seperti diabet, hipertensi, jantung dan ginjal.

"Yang sakit belum divaksin dengan berbagai alasan," katanya.

Riau mengalami lonjakan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 sejak bulan April. Dalam sebulan pada April terdata ada 9.500 kasus baru, yang merupakan lonjakan tertinggi sejak pandemi mencapai Riau sejak 2020. Dalam sehari rata-rata penambahan pasien baru berkisar 300 hingga 400 orang.

Berdasarkan data Satgas COVID-19, Riau pada 1 Mei mengalami penambahan 377 kasus baru. Secara komulatif jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Riau mencapai 44.554 kasus dan yang sudah sembuh sebanyak 38.651 orang. Sementara itu, kasus kematian ada 1.100 orang.