JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyetujui usulan perubahan LRT Jakarta yang awalnya digagas oleh Joko Widodo saat menjadi Gubernur DKI.
Awalnya, kelanjutan jalur LRT direncanakan dengan rute Velodrome Rawamangun-Manggarai-Dukuh Atas. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan perubahan menjadi Velodrome Rawamangun-Klender-Halim Perdanakusuma.
"Trase perubahan LRT sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan," kata Syafrin kepada wartawan, Rabu, 28 April.
Namun, saat ini keputusan Menteri Perhubungan mengenai perubahan rute LRT belum dikeluarkan. Sebab, pemerintah pusat masih menunggu studi kelayakan (feasibility study) dan demand penumpang dari rute yang diubah tersebut.
"Kajiannya sedang dibahas oleh teman-teman PT Jakpro. Pembiayaannya juga berikutnya akan kita bahas," ungkapnya.
Syafrin menjelaskan alasan Anies mengajukan usulan perubahan LRT. Kata dia, jika rute Velodrome-Dukuh Atas dilaksanakan, maka akan bertumpuk dengan pembangunan KRL elevated rute Manggarai-Cikarang.
"Mengingat pada kawasan manggarai ada dibangun double double track, sehingga untuk ketinggian rute LRT nantinya itu akan berada lebih besar dari 20 meter. ini tentu membahayakan keselamatan," ungkap Syafrin.
Belum lagi, jika LRT akan diintegrasikan dengan stasiun KRL di Manggarai, jarak antarstasiunnya akan berada pada jarak 500 meter. "Sehingga cukup jauh," lanjutnya.
Faktor lainnya, Pemprov DKI melihat kawasan timur Jakarta hampir tidak memiliki layanan kereta api yang menjadi tulang punggung pengembangan angkutan umum massal.
BACA JUGA:
Dengan demikian, jika LRT rute Velodrome-Klender terbangun, akan ada integrasi antara LRT dengan stasiun KRL Klender. Kemudian, terintegrasi juga dengan layanan LRT Jakarta rute Pulogebang-Joglo yang akan dibangun kemudian.
Selanjutnya, Stasiun LRT Halim Perdanakusuma juga akan terintegrasi dengan rencana KCIC high speed train Jakarta-Bandung yang sekarang dalam proses pembangunan.
"Juga akan terintegrasi dengan LRT Jabodebek di stasiun yang sama di Cawang itu. Dengan upaya ini, kita harapkan konektivitas di wilayah Timur Jakarta, koridor selatan-utara itu akan meningkat. Sehingga, sejalan dengan itu, akan terjadi pertumbuhan ekonomi baru," jelas Syafrin.