Bagikan:

JAKARTA - Seorang anak berusia 12 tahun di Carolina Utara, Amerika Serikat, menggunakan waktu istirahat yang dia miliki selama pandemi COVID-19 untuk mengambil beberapa kelas tambahan di sekolah.

Sekarang, satu tahun kemudian, Mike Wimmer, dari Salisbury, Carolina Utara bersiap untuk lulus SMA dan kuliah di minggu yang sama.

Melansir CNN, Rabu 28 April, Wimmer menyelesaikan empat tahun sekolah menengah atas dan gelar associate dua tahun semuanya dalam satu tahun. 

Dia akan lulus dari Rowan-Cabarrus Community College pada 21 Mei, serta lulus dari Concord Academy High School pada 28 Mei, di mana dia akan mengucapkan pidato perpisahan.

Wimmer mengambil kelas pendaftaran ganda dan menyadari bahwa dengan kecepatan yang dia tuju, dia hanya membutuhkan beberapa kelas lagi untuk mendapatkan gelar associate-nya setelah lulus SMA.

Wimmer mengungkapkan, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) miliknya di Rowan-Cabarrus Community College adalah 4.0, sedangkan IPK SMA-nya adalah 5.45.

Meskipun beberapa tahun lebih muda dari teman-teman sekelasnya, Wimmer mengatakan dia rukun dengan mereka. Bahkan ia dinominasikan ke Homecoming Court, kelompok pelajar senior dan berpengaruh yang ada di SMA dan tahun lalu.

"Saya menyelesaikan semua nilai di sekolah dengan kecepatan yang lebih cepat. Saya seperti spons, saya menyerap pengetahuan dengan sangat cepat," tukasnya melansir WCNC.

mike wimmer
Mike Wimmer. (Sumber: Mike Wimmer via WCNC)

Wimmer yang memiliki minat pada robotika mengatakan, dirinya menguasai matematika dan sains. Dia selalu tertarik pada teknologi. Di usia 18 bulan, Wimmer sudah 'mendapatkan' iPad pertamanya dan bertanya-tanya bagaimana cara kerjanya.

Dia mempelajari hampir semua pemrograman dan pengetahuan robotiknya melalui trial and error serta video online, menurut situs webnya, Next Era Innovations.

Tetap bermain

Dia juga membuat startup-nya sendiri, yang disebut Reflect Social, yang menggabungkan platform media sosial populer dengan perangkat Internet of Things (IoT), memberikan pengalaman sosial baru yang dinamis, lanjut situs tersebut.

"Tujuan wirausaha saya adalah, membangun teknologi yang memungkinkan orang menjalani kehidupan yang lebih baik," katanya.

Kedua orang tua Wimmer pun bersyukur dan bangga dengan kemampuan yang dimiliki anaknya. Sambil berharap agar kemampuan yang dimilikinya terus berkembang dan bermanfaat bagi orang lain.

"Jika satu pintu terkunci, dia akan mencari cara lain untuk mencari cara bagaimana mencapai tujuannya," tutur sang ibunda Melissa Wimmer.

Dengan kelulusan hanya beberapa minggu lagi, Wimmer tengah mempertimbangkan langkah selanjutnya yang akan Ia pilih, di mana banyak tawaran yang datang kepadanya. 

Pilihan tersebut termasuk tawaran pekerjaan di dalam dan di luar Amerika Serikat, lebih banyak sekolah, atau beasiswa yang akan memungkinkannya untuk mengembangkan startupnya.

Di balik seluruh pencapaiannya, Wimmer justru ingin orang-orang tahu, ia tetaplah membutuhkan aktivitas dan permainan seperti anak-anak seumurannya, bermain basket hingga membangun lego.

"Banyak orang mengira aku telah melepaskan masa kecilku atau entah bagaimana kehilangannya. Aku mengatakan kepada mereka, aku tetap bersenang-senang," pungkasnya.