Anggota Komisi II DPR RI itu mengingatkan, bahwa syarat untuk menjadi peserta pemilu tidak mudah. Selain disahkan Kemenkumham, harus pula diverifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ini bagian aktualisasi daripada demokrasi. Cuma untuk menjadi peserta pemilu tentu harus dipenuhi pula persyaratan-persyaratan untuk menjadi partai politik peserta pemilu," kata Guspardi.
"Setelah itu ada lagi langkah lain, untuk bisa berada di senayan harus bisa memenuhi parliamentary threshold, dan biasanya partai baru sulit dan susah untuk bisa capai hal demikian," pungkasnya.
"Komentar saya cuma satu, fokus saja kepada partainya sendiri. Kemudian fokus saja kepada Partai Amanat Nasional yang sekarang hasil surveinya semakin merosot," kata Agung, Jumat, 30 April.
Menurut Agung, PAN merupakan bagian masa lalu yang tak perlu dipikirkan di masa sekarang. Dia menilai, masyarakat sudah bisa melihat mana loyang dan yang mana emas.
"Jadi fokus saja ke situ, tidak usah memikirkan Partai Ummat. Kami tidak pernah memikirkan PAN lagi, PAN partai masa lalu yang sudah tidak perlu lagi kami pikirkan," ucapnya.
Andriadi justru menilai, penunjukkan Ridho sebagai ketua umum hanya lah formalitas administrasi untuk mendaftarkan partai ke Kementerian Hukum dan HAM. Seperti hal nya Partai Nasdem saat pertama kali berdiri.
"Saya pikir gini, sama dengan Nasdem, kan dulu Patrice Rio Capella tapi setelah setahun kemudian dikembalikan lagi ke Surya Paloh. Artinya bisa jadi sekarang penuhi administrasi dulu kemudian berganti setahun dua tahun. Pokoknya lulus administrasi dulu lah, ya bisa jadi," kata Andriadi.
Partai Ummat dan 'Barisan Sakit Hati'
"Jadi kalau ada yang mengatakan seperti itu (barisan sakit hari, red) ya pernyataan orang-orang yang panik dengan pertumbuhan Partai Ummat," sambungnya.
BACA JUGA:
PAN Hilang, Timbul Partai Ummat
Menurut Andriadi, sebagian suara PAN terutama dari kalangan Muhammadiyah pasti akan mengekor ke Amien Rais. Sebab, sosok mantan ketua MPR itu sangat identik dengan ormas Islam tersebut.
"Prediksi saya (geser ke Partai Ummat. Red). Karena PAN Muhammdiyah juga enggak, tokoh nya sudah terbagi-bagi. Kalau Amien Rais kan sudah identik dengan Muhammadiyah, pasti larinya ke Partai Ummmat," jelasnya.