JAKARTA - Anggota Fraksi Golkar DPR Dedi Mulyadi menyoroti kejadian viral penangkapan babi ngepet yang terjadi di Depok beberapa hari lalu.
Menurutnya adalah wajar jika saat ini warga banyak percaya terhadap fenomena 'babi ngepet' yang suka mencuri uang. Pasalnya, kata Dedi, saat ini orang hanya berdiam diri di rumah tapi memiliki penghasilan tinggi.
Lebih lanjut, legislator dapil Karawang Jawa Barat itu menjelaskan, kisah mistik babi ngepet merupakan ramalan orang dulu terhadap kehidupan saat ini.
Menurutnya, api yang menyala merupakan gambaran listrik yang harus hidup. Kemudian babi digambarkan sebagai pulsa atau kuota internet sebagai penyambung yang tidak boleh terputus agar proses komunikasi transformasi digital berjalan efektif.
Kemudian, proses gesek seperti babi ngepet bisa dilihat dari gambaran transaksi elektronik yang kini semakin mudah. Salah satunya menggunakan sistem gesek kartu debit atau kredit.
“Jadi saat ini memang saat di mana orang bisa bekerja menjadi ‘admin’ tidak ke mana-mana tapi bergaji, orang bisa bekerja jadi ‘buzzer’ tidak ke mana-mana juga bergaji, bisa bekerja sebagai ‘endorsement’ bisa jadi hanya ambil gambar dan foto di rumah kemudian di-‘posting’ tidak ke mana-mana bergaji, bisa jadi selebgram atau youTuber yang bercerita di rumah tidak ke mana-mana juga bergaji,” ungkap wakil Ketua Komisi IV DPR itu.
Ironinya, tambah Dedi, di jaman spirit keagamaan tinggi justru masih banyak warga yang percaya dengan babi ngepet yang identik dengan problem kejahatan. Untuk itu, dia menyarankan agar masyarakat jangan mudah percaya pada sebuah cerita yang bertentangan dengan akal dan pikiran.