Saat Babi Ngepet Beri Klarifikasi Lewat Meme, Jawab Berita Viral Rekannya yang Ditangkap Warga Depok
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Heboh babi ngepet yang 'mengguncang' Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat tak berhenti saat polisi menangkap Ustaz Adam Ibrahim. Jempol warganet yang mendesain babi ngepet dalam fitur meme turut bikin heboh media sosial.

Salah satunya diunggah akun twitter @vctrkmng, Kamis, 29 April. Ragam gaya babi dengan berbagai ekspresi dibentuk seolah-olah memberikan klarifikasi kepada media apa yang sebenarnya terjadi. 

Bisa dilihat dalam meme tersebut, babi ngepet memberikan tanggapan saat rekannya ditangkap warga Sawangan. Sampai-sampai, harus dalam posisi bugil. Bagaimana meme kocak penuh homor ini disajikan?

Nda ada firasat apa apa. Cuman yang beda hari itu dia pamit mau main. Pas ditanya mau ke mana ngomongnya mau main sama kucing. Itu yang belakangan ini kami rasa aneh," cuit  @vctrkmng

Yha anak itu semasa hidupnya baik. Nda pernah ada catatan kriminal malah takut sama manusia. Jalannya aja nunduk melulu. Nda mungkinlah mau macam macam apalagi sampe nyuri...”@vctrkmng

Sebelumnya, Polisi menegaskan viral babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, cuma hoaks. Si perekayasa isu, ustaz Adam Ibrahim ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. 

“Kami sampaikan bahwa semuanya yang sudah viral dari sebelumnya itu adalah hoaks, berita bohong,” tegas Kapolresta Depok Kombes Imran Siregar, Kamis, 29 April.

Viral isu babi ngepet berawal dari cerita warga yang kehilangan uang Rp1 juta hingga Rp2juta. Dari sini ustaz Adam Ibrahim bersama sejumlah orang merekayasa isu dengna memesan seekor babi dari pecinta binatang lewat online shop. 

Babi yang dibeli sambung Kapolresta Depok seharga Rp900 ribu. Ditambah ongkos kirim Rp200 ribu. 

“Jadi tersangka ini bekerjasama sekitar 8 orang membuat cerita mengarang cerita seolah-olah babi ngepet itu bener. Ternyata itu rekayasa dari tersangka dan teman-temanya nya. Jadi sebelumnya disampaikan babi itu ada kalung di lehernya, ikat kepala merah itu adalah bohong. Tidak benar itu,” tegas Kombes Imran.

Ustaz Adam Ibrahim dan kawannya sudah merencanakan hoaks babi ngepet sejak bulan Maret. Mereka pun berbagi tugas. Tapi dipastikan polisi, ustaz Adam Ibrahim otak pelaku dari kehebohan babi ngepet yang tersiar sampai ujung negeri ini. 

“Kalau otak pelaku itu tersangka di belakang saya. Pesertanya itu ada 8. Masing-masing ada peran. Ada yang menangkap ada yang mengaku telanjang, (tapi) itu bukan telanjang. Ada yang membunuh babinya, ada yang menguburkan, ada (masing-masing) perannya,” sambung Kombes Imran.