Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil prihatin dengan isu babi ngepet di Depok, Jawa Barat. Dia menyoroti dua isu besar dari kasus ini, yaitu berita bohong dan tetangga yang julid.

"1. Masih banyak masyarakat yang mudah percaya hoaks. Apalagi pembuat hoaksnya adalah tokoh setempat.

Karena akal sehat dan rasionalitas sering dikalahkan oleh hal-hal irasional.

2. Tetangga Julid,

Sudah mah irasional juga hobi ngomporin menyiram bensin ke api. Menuduh jika tetangga kaya tapi jarang ke luar rumah artinya duitnya tidak halal," kata Emil dalam akun Instagram @ridwankamil dilihat VOI, Sabtu, 1 Mei.

"Padahal hari ini, jual beli online bisa dari rumah, jadi konsultan konten marketing, grafis, bahkan dulu saya arsitek, di awal2 pernah kerja di rumah selama 2 tahun, mengerjakan kerjaan dari luar negeri," tambahnya.

Dia berharap, generasi selanjutnya tidak terjebak dengan isu seperti ini.

"Mudah2an anak cucu kita yaitu generasi z dan generasi Alpha mah jauh dari hal-hal begini. Aamiin," kata Ridwan Kamil.

Isu babi ngepet ini merebak di media sosial. Belakangan, isu ini merupakan karangan dari seorang pendakwah, Adam Ibrahim. 

Polres Kota Depok menjadikan tersangka Adam karena mengarang isu babi ngepet yang padahal babi itu dibeli dari toko online.

"Jadi tersangka ini bekerja sama (dengan) sekitar 8 orang membuat cerita, mengarang cerita seolah-olah babi ngepet itu benar. Ternyata itu rekayasa dari tersangka dan teman-temannya," ucap Kapolres Depok Kombes Imran Edwin Siregar.