Kabar Duka Datang dari Sulawesi Tenggara, Sebanyak 208 Orang Meninggal karena COVID-19
Ilustrasi - Petugas medis memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 di Kendari. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan pasien meninggal akibat terinfeksi COVID-19 menjadi 208 orang setelah hari ini bertambah dua orang.

Dilansir Antara, Rabu, 21 April, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari mengatakan, data pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dunia tercatat dua orang berasal dari dua kabupaten.

"Pasien meninggal hari ini laki-laki 36 tahun asal Kabupaten Kolaka Utara dan perempuan 64 tahun asal Kabupaten Buton Tengah," kata dia.

Dia mengatakan sebaran kasus meninggal di Sultra di antaranya Kabupaten Buton Tengah menjadi tiga orang, Kolaka Utara menjadi 13 orang, Buton 11 orang, Muna 14 orang, Konawe 20 orang, Kolaka 15 orang, Konawe Selatan 15 orang, Bombana delapan orang, Kabupaten Wakatobi dua orang, Buton Utara tujuh orang, Konawe Utara satu orang, Kolaka Timur lima orang, Konawe Kepulauan satu orang, Muna Barat empat orang, Buton Selatan empat orang, Kota Kendari 59 orang, dan Kota Baubau 26 orang.

Ia juga menyampaikan telah terjadi penambahan kasus positif baru delapan orang, sehingga kasus positif COVID-19 di Sultra menjadi 10.353 orang.

Rincian kasus positif baru hari ini masing-masing satu orang dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Bombana, Buton Tengah, Kota Baubau, dan Kota Kendari dua.

"Untuk pasien sembuh hari 16 orang dua Kabupaten Kolaka dan 14 dari Kota Kendari, sehingga total pasien sembuh menjadi 9.771 orang," ujar Rabiul.

Ia meminta seluruh masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan mulai memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan air yang mengalir, guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah tersebut.

"Kasus positif, meninggal masih ada penambahan sehingga ini harus menjadi atensi kita untuk disiplin protokol kesehatan meskipun saat ini telah ada program vaksinasi," kata dia.