Kabar Duka dari Sulawesi Tenggara, dalam Sehari 12 Orang Meninggal karena COVID-19
Ilustrasi - Petugas medis memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 di Kendari. ANTARA/HO-Satgas Penanganan COVID-19 Sultra

Bagikan:

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat warga di provinsi itu meninggal akibat terinfeksi SARS-CoV-2 menjadi 324 orang setelah Senin ini bertambah 12 kasus.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Senin, mengatakan penambahan 12 kasus meninggal akibat COVID-19 di provinsi itu tersebar di lima kabupaten/kota.

"Kasus meninggal akibat COVID-19 hari ini ada penambahan 12 orang, ada di lima daerah," katanya, dilansir Antara, Senin, 25 Juli.

Sebaran kasus meninggal di Sultra hari ini, laki-laki 59 tahun asal Kota Baubau; perempuan 61 tahun, perempuan 76 tahun asal Kabupaten Buton Utara; laki-laki usia 71, 79, dan 60 dan perempuan usia 56, 47, 47 asal Kabupaten Kolaka; laki-laki 60 tahun asal Kabupaten Konawe; laki-laki 41 tahun dan perempuan 50 tahun asal Kabupaten Kolaka Timur.

Tren kasus meninggal akibat COVID-19 di Sulawesi Tenggara meningkat, di mana selama 26 hari mulai 1-26 Juli 2021 Satgas setempat mencatat kasus meninggal bertambah 88 orang.

Dari seluruh 17 kabupaten/kota se-Sultra semua daerah memiliki kasus meninggal akibat terinfeksi corona.

Sebaran pasien COVID-19 meninggal di Sultra di antaranya Kabupaten Buton 18 orang, Muna 20, Konawe 34, Kolaka 22, Konawe Selatan 27, Bombana 12, Wakatobi tujuh, Kolaka Utara 19, Buton Utara 13, Konawe Utara dua, Kolaka Timur 15, dan Konawe Kepulauan satu orang.

Selanjutnya, Kabupaten Muna Barat enam orang, Buton Tengah enam, Buton Selatan enam, Kota Kendari 82 dan Kota Baubau 34 orang.

Sementara kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 15.374 orang setelah hari ini bertambah 114 kasus, lalu kasus sembuh menjadi 12.185 setelah hari ini bertambah 126 orang.

Rabiul mengingatkan masyarakat agar tidak lengah menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi molititas guna menekan angka kasus yang semakin meningkat.

"Kita tidak boleh lengah untuk disiplin protokol kesehatan saat menjalankan aktifitas kita sehari-hari. Termasuk ayo ikut vaksin sehingga kita bisa menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah kita," katanya.