Bagikan:

JAKARTA - Beijing pada Hari Senin menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mantan Presiden Jimmy Carter, sosok yang dinilai berada dibalik terjalinnya hubungan diplomatik China-Amerika Serikat lebih dari 40 tahun lalu.

Carter meninggal di rumahnya di Plains, Georgia, dalam usia 100 tahun pada Hari Minggu.

Setelah memenangi persaingan di internal Partai Demokrat, Carter maju ke pemilihan umum Amerika Serikat tahun 1976. Ia pun menjadi presiden ke-39 usai mengungguli petahana Gerald Ford dari Partai Republik.

Salah satu dorongan diplomatik selama pemerintahannya tahun 1977-1981 adalah terjalinnya hubungan resmi Beijing dengan Washington yang dibangun di atas dasar yang diletakan mantan Presiden Richard Nixon dan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger pada awal tahun 1970-an.

"Tiongkok menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, melansir Reuters 30 Desember.

"Mantan Presiden Carter adalah kekuatan pendorong di balik terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, dan memberikan kontribusi penting bagi pengembangan hubungan Tiongkok-Amerika Serikat serta pertukaran dan kerja sama yang bersahabat antara kedua negara," jelas Mao dalam konferensi pers rutin.

Keputusan Pemerintahan Carter untuk mengakui posisi Beijing pada tahun 1979, hanya ada satu Tiongkok dan Taiwan adalah bagian dari Tiongkok, memutuskan hubungan formal dengan Taiwan, membantu memetakan arah baru dalam hubungan tersebut.

"Kontribusi bersejarahnya terhadap normalisasi dan pengembangan hubungan Tiongkok-AS akan selalu diingat oleh rakyat Tiongkok," tulis Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat Xie Feng dalam unggahan di X.

Pada tahun yang sama, 1979, Pemerintah AS, sambil mematuhi kebijakan Satu Tiongkok, juga mengesahkan Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang menetapkan dasar hukum untuk menyediakan pulau itu dengan sarana untuk mempertahankan diri.

Diketahui, Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah menepikan penggunaan kekuatan untuk membawa kembali pulau itu di bawah kendalinya.

Penjualan senjata AS ke Taiwan yang diizinkan oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan tetap menjadi titik gesekan dalam hubungan Tiongkok-AS hingga hari ini, dengan Beijing secara teratur mendesak Washington untuk mematuhi prinsip Satu Tiongkok, dan menjatuhkan sanksi kepada pemasok militer dan eksekutif perusahaan AS.

Pakta lain yang ditandatangani selama masa jabatan Carter termasuk Perjanjian Sains dan Teknologi (STA) AS-Tiongkok pada tahun 1979, kesepakatan kerja sama sains yang menurut beberapa kritikus telah secara tidak proporsional menguntungkan saingan geopolitik utama Washington selama beberapa dekade.

Pakta tersebut diperbarui bulan ini, beberapa minggu sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada tanggal 20 Januari 2025.

Departemen Luar Negeri mengatakan, kesepakatan baru tersebut secara signifikan lebih sempit daripada iterasi sebelumnya, dan tidak mencakup teknologi penting atau yang sedang berkembang.