JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin memerintahkan penutupan semua kantor pemerintahan federal AS pada 9 Januari sebagai tanda berkabung atas wafatnya mantan presiden AS Jimmy Carter di usia seabad.
Tanggal tersebut merupakan hari dilaksanakannya pemakaman kenegaraan Carter yang rencananya dilaksanakan di Katedral Nasional Washington.
"Semua departemen eksekutif dan badan-badan Pemerintah Federal ditutup pada 9 Januari 2025 sebagai bentuk penghormatan kepada James Earl Carter, Jr., Presiden ke-39 Amerika Serikat," demikian petikan perintah eksekutif yang ditandatangani Biden pada Senin dilansir ANTARA, Selasa, 31 Desember.
Biden juga menyatakan hari tersebut sebagai Hari Belasungkawa Nasional untuk menghormati Carter, yang ia sebut sebagai seseorang yang "berprinsip, berkeyakinan, dan rendah hati".
Selain kegiatan di Katedral Nasional Washington, kegiatan berkabung untuk umum akan dilaksanakan di Atlanta dan Washington, sebelum prosesi pemakaman tertutup di Plains, Georgia, kampung halaman Carter.
Carter meninggal dunia pada 29 Desember 2024 dengan ditemani anggota keluarganya di Plains, Georgia, di mana ia menerima perawatan akhir hayat sejak 18 Februari 2023, demikian dilaporkan Carter Center, organisasi amal yang didirikan Jimmy Carter.
BACA JUGA:
"Jimmy Carter menjalani kehidupan yang tak dapat diukur dengan kata-kata, melainkan dengan karya baktinya," ucap Biden dalam siaran televisi saat mengumumkan wafatnya sang mantan presiden.
Biden menyoroti Carter sebagai pejuang perdamaian, hak-hak sipil, hak asasi manusia, dan demokrasi global, serta atas upayanya menyediakan perumahan untuk masyarakat tunawisma.
"Hari ini, Amerika Serikat dan Dunia kehilangan pemimpin yang luar biasa," kata Biden. "Dia adalah seorang negarawan dan seorang humanis. Saya dan (istri) Jill kehilangan teman dekat".
Selain itu, bendera AS dikibarkan setengah tiang di kompleks-kompleks kantor pemerintahan sebagai tanda berkabung atas wafatnya Carter.