Bagikan:

JAKARTA - Perdana Benjamin Netanyahu mengenang dan memuji peran Jimmy Carter atas perdamaian Israel dengan Mesir, saat mengenang mendiang presiden ke-39 Amerika Serikat itu.

Jimmy Carter meninggal di rumahnya di Plains, Georgia, dalam usia 100 tahun pada Hari Minggu.

Dalam pesan singkat yang nampaknya disampaikan dari rumah sakit usai menjalani operasi prostat, ia menyampaikan belasungkawa Pemerintah Israel kepada rakyat Amerika Serikat dan keluarga Carter.

"Kami akan selalu mengingat peran Presiden Carter dalam menempa perjanjian damai Arab-Israel pertama yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Menachem Begin dari Israel dan Presiden Anwar Sadat dari Mesir, sebuah perjanjian damai yang telah berlaku selama hampir setengah abad dan menawarkan harapan bagi generasi mendatang," tulis PM Netanyahu di X, melansir The Times of Israel 30 Desember.

Diberitakan sebelumnya, setelah memenangi nominasi presiden dari Partai Demokrat tahun 1976, Carter menjabat sebagai presiden ke-39 Amerika Serikat dari Januari 1977 hingga Januari 1981, setelah mengalahkan petahana Gerald Ford dari Partai Republik dalam pemilihan umum.

Masa jabatan presidennya yang hanya satu periode ditandai oleh puncak perjanjian Camp David tahun 1978 antara Israel dan Mesir, yang membawa stabilitas di Timur Tengah.

Timur Tengah menjadi fokus kebijakan luar negeri Pemerintahan Carter. Perjanjian damai Mesir-Israel tahun 1979, yang didasarkan pada kesepakatan Camp David tahun 1978, mengakhiri perang antara kedua negara tetangga tersebut.

Carter membawa Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin ke tempat peristirahatan presiden Camp David di Maryland untuk melakukan pembicaraan. Kemudian, ketika kesepakatan tersebut terancam gagal, Carter menyelamatkan keadaan dengan terbang ke Kairo dan Yerusalem untuk melakukan diplomasi antar-jemput pribadi.

Perjanjian tersebut mengatur penarikan pasukan Israel dari Semenanjung Sinai Mesir dan pembentukan hubungan diplomatik. Begin dan Sadat masing-masing memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1978.

Menariknya, mendiang Carter menjadi kritikus vokal Israel di tahun-tahun terakhirnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Carter mengalami beberapa masalah kesehatan termasuk melanoma yang menyebar ke hati dan otaknya. Carter memutuskan untuk menerima perawatan rumah sakit pada bulan Februari 2023 alih-alih menjalani intervensi medis tambahan.