Bagikan:

JAKARTA - Sejak perilisan film pertama dan keduanya, Mortal Kombat (1995) dan Mortal Kombat: Annihilation (1997), penggemar dari video game ikonis berjudul sama akhirnya mendapatkan remake terbarunya di tahun ini.

Dilansir Antara, Kamis, 15 April, Film segera dibuka dengan latar berabad-abad silam -- di mana keluarga Hanzo Hasashi -- yang kemudian akan lebih dikenal sebagai Scorpion (Hiroyuki Sanada) dibantai oleh pasukan dari Sub-Zero Bi-Han (Joe Taslim) di kampung halamannya di Jepang.

Pembantaian tersebut berlangsung dengan intens, brutal dan penuh darah -- dibalut rentetan adegan action yang membuat merinding penonton lantaran dieksekusi dengan padat dan cepat. Pertarungan antara Sub-Zero dan Hanzo -- meskipun begitu sadis -- sangat memanjakan mata dan telinga.

Pembantaian itu kemudian menyisakan dendam yang begitu mendalam untuk Hanzo. Pembukaan ini rasanya sukses membuat penonton penasaran dengan apa yang akan terjadi dengan klan Hasashi, pun dengan para petarung Earthrealm lainnya di masa depan.

Di masa kini, penonton tak hanya dibawa ke beragam karakter Mortal Kombat yang legendaris. Pada filmnya kali ini, turut menampilkan tokoh protagonis baru bernama Cole Young (Lewis Tan), seorang pemain mixed martial arts (MMA) yang terbiasa menerima pukulan demi uang, tidak menyadari bahwa ia merupakan salah satu pewaris lambang "naga" ikonis dari leluhurnya.

Cole yang hidup sebagaimana manusia pada umumnya, juga tidak menyadari mengapa Penyihir Outworld Shang Tsung (Ng Chin Han) telah mengirim prajurit terbaiknya, Sub-Zero (Joe Taslim), seorang Cryomancer untuk memburunya.

Khawatir akan keselamatan keluarganya, Cole pergi mencari Sonya Blade (Jessica McNamee) melalui arahan Jax (Mehcad Brooks), seorang Mayor Pasukan Khusus yang memiliki tanda naga aneh yang sama dengan Cole saat lahir. Ada pula Kano (Josh Lawson) yang juga memiliki tanda yang sama.

Dalam perjalanannya bersama Sonya dan Kano, Cole dan tim tiba di kuil Lord Raiden (Tadanobu Asano), dewa dan pelindung Earthrealm, yang memberikan perlindungan kepada mereka yang memiliki tanda itu.

Di sini, Cole berlatih dengan pejuang berpengalaman Liu Kang (Ludi Lin) dan Kung Lao (Max Huang), bersiap untuk berdiri bersama juara terhebat di Earthrealm melawan musuh dari Outworld dalam pertarungan dengan taruhan tinggi untuk alam semesta.

Tapi, akankah Cole didorong cukup keras untuk membuka arcana-nya — kekuatan luar biasa dari dalam jiwanya — pada waktunya untuk menyelamatkan tidak hanya keluarganya, tapi juga untuk menghentikan Outworld untuk selamanya?

Mortal Kombat kali ini dinahkodai oleh Simon McQuoid dan merupakan debutnya sebagai sutradara. Ia bekerja sama dengan Greg Russo dan Dave Callaham sebagai penulis skenario dari cerita yang digarap Oren Uziel dan Russo.

Jika sedikit menengok ke belakang, kedua film pertama Mortal Kombat tidak menghasilkan kesuksesan yang besar, sehingga membuat proyek Mortal Kombat berikutnya harus mendekam di studio selama hampir dua dekade.

Pada akhir 2010, Warner Bros. Pictures mulai mengembangkan sebuah film baru, dengan Kevin Tancharoen menjabat sebagai sutradara dari naskah yang ditulis oleh Uziel.

James Wan diumumkan sebagai produser pada Agustus 2015 dan McQuoid dipekerjakan sebagai sutradara pada November 2016. Produksi berlangsung di Adelaide dan di lokasi lain di Australia Selatan pada September hingga Desember 2019.

Dan, apakah penantian dua dekade tersebut layak untuk ditunggu para penggemarnya kali ini? Jawabannya adalah iya!

Sutradara McQuoid berhasil membawa para tokoh legendaris ke layar lebar dengan pendekatan yang sepertinya akan membuat penggemar serial maupun game "Mortal Kombat" bersemangat.

Berbeda dengan dua film sebelumnya yang berfokus pada pertarungan, sutradara lebih memilih untuk membuat film debutnya ini menjadi ajang pengenalan karakter dan gerbang pembuka untuk sekuel yang sepertinya akan sangat mungkin untuk terjadi.

McQuoid juga melakukan pekerjaan yang baik dalam mementaskan urutan pertarungan ini dengan exciting dan menyenangkan -- setidaknya untuk para penggemarnya, lantaran digambarkan selayaknya dengan game-nya -- dengan berbagai koreografi dan aksi menegangkan.

Mortal Kombat mungkin bisa dibilang adalah salah satu game yang paling "brutal". Jangan khawatir! Meluncur dengan rating D-17, setiap pertarungan divisualisasikan sedemikian rupa -- gory dan menunjukkan beberapa kematian yang sangat imajinatif dalam detail grafis.

Banyak momen tak terduga yang menjadi bagian terbaik dari adaptasi ini, terlebih jika Anda menyaksikannya di layar lebar.

Mortal Kombat memiliki referensi dan mitologi yang bisa dibilang cukup rumit, sehingga rasanya juga tidak mudah bagi pembuat film untuk menerjemahkan dan menceritakannya langsung. Hal tersebut membuat pace dari film terkadang terasa begitu cepat, maupun sebaliknya.

Beralih ke karakter, penonton akan disuguhkan oleh berbagai macam tokoh dengan kekuatan (arcana)nya masing-masing. Watak dan latar belakang setiap tokoh yang berbeda membuat film ini terasa segar dan memiliki dinamika tersendiri ketika menyaksikannya.

Penampilan yang paling mencuri perhatian adalah Joe Taslim sebagai Sub-Zero dan Hiroyuki Sanada sebagai Scorpion. Keduanya mampu menampilkan dua karakter kunci ini dengan prima dan menggugah penonton.

Di sisi lain, karakter utama baru yang dikenalkan oleh Lewis Tan, yaitu Cole, rasanya masih terbilang kurang "nendang" jika dibandingkan dengan dua tokoh lain yang disebutkan di atas. Namun, tentu kehadirannya di babak berikutnya layak untuk ditunggu.

Secara keseluruhan, Mortal Kombat memberikan berbagai perubahan yang menyegarkan dari adaptasi sebelumnya. Terlebih, film ini seakan menjaga poin-poin esensial yang disukai oleh penggemarnya.

Mortal Kombat sepertinya akan menjadi adaptasi memuaskan yang bisa dibanggakan oleh para penggemarnya; dan, dalam dunia film adaptasi video game, itu saja sudah merupakan pencapaian yang signifikan.

Film ini tayang di berbagai jaringan bioskop Indonesia mulai Rabu, 14 April 2021.