JAKARTA - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan pada Hari Senin, langkah pihaknya untuk menyediakan layanan pendidikan di tengah perang, bertujuan untuk memastikan anak-anak di Jalur Gaza tidak menjadi generasi yang hilang.
"Di Gaza, di tengah bencana kemanusiaan, tim kami telah menyediakan sesi kembali belajar bagi ribuan anak terlantar yang pendidikan formalnya terputus pada bulan Oktober 2023 selama empat bulan terakhir," kata Lazzarini dalam unggahan di X, melansir WAFA 9 Desember.
"Melalui kegiatan rekreasi, dukungan psikososial, latihan literasi dan numerasi dasar, kami berusaha dalam keadaan yang paling putus asa untuk melakukan apa yang kami bisa untuk memastikan bahwa anak-anak ini tidak menjadi generasi yang hilang," jelasnya.
Ia menekankan, "setelah gencatan senjata, para guru kami bekerja tanpa lelah untuk mengembalikan kelas mereka agar dapat bekerja kembali."
"Gencatan senjata di Gaza akan menjadi langkah awal yang penting untuk mengembalikan anak-anak ke jalur pendidikan," ujarnya.
"Di mana pun kami bekerja, UNRWA berkomitmen untuk membantu anak-anak menjadi anak-anak," kata Lazzarini.
"Eskalasi di Lebanon telah mengganggu dimulainya tahun ajaran bagi para pengungsi muda Palestina yang telah menerima pendidikan dari UNRWA selama beberapa dekade," tandasnya.
BACA JUGA:
Terpisah, otoritas kesehatan Gaza pada Hari Senin mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina di wilayah tersebut sejak serangan Israel 7 Oktober 2023 telah meningkat jadi 44.758 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 106.134 orang, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.