JAKARTA - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) pada Hari Minggu memperingatkan, warga Palestina di Gaza kini sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan "di tengah terus terkikisnya kemampuan PBB untuk memenuhi mandatnya."
Dalam sebuah unggahan di media sosial UNRWA membagikan kesaksian seorang perempuan tua Palestina yang mengungsi yang tidak dapat menerima obat-obatan setelah persediaan habis, karena pembatasan Israel terhadap operasi badan tersebut di wilayah tersebut.
"Saya menempuh perjalanan jauh, melewati kerumunan besar hanya untuk mencapai klinik di Khan Younis ini guna mendapatkan obat-obatan saya. Saya menderita penyakit kronis, tetapi tidak ada obat yang tersedia," tulis UNRWA, mengutip pernyataan Jamila (80), melansir WAFA 2 Desember.
"Saya dulu bergantung sepenuhnya pada UNRWA untuk perawatan kesehatan dan pendidikan bagi diri saya, anak-anak saya, dan cucu-cucu saya. Kini, saya menghadapi kenyataan yang mengerikan. Siapa yang akan berdiri di samping kita jika UNRWA tidak ada di sini?," lanjutnya.
Badan tersebut menambahkan dalam unggahan yang sama, "Di Gaza yang dilanda perang, warga sipil seperti Jamila hanya bergantung pada bantuan kemanusiaan. Kemampuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memenuhi mandatnya terus-menerus dirusak."
BACA JUGA:
Dalam kesempatan tersebut UNRWA menegaskan kembali perlunya gencatan senjata segera, menekankan Israel terus mengendalikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, memperburuk krisis kemanusiaan yang parah, terutama di wilayah utara Jalur Gaza, serta menolak bekerja sama dengan organisasi internasional dan PBB untuk mengizinkan masuknya makanan, obat-obatan, dan perlengkapan penting lainnya.