JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengklaim tentara Korea Utara yang dikerahkan ke Rusia wilayah barat tewas atau terluka selama pertempuran melawan pasukan Ukraina, menurut sebuah laporan Jepang.
Presiden Zelensky menyampaikan penilaian tersebut selama wawancara dengan kantor berita Jepang Kyodo pada Hari Minggu tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah korban, dengan mengatakan Kyiv perlu "memiliki bukti" sebelum mengungkapkan angka-angka tersebut, dikutip dari The Korea Times 2 Desember.
Presiden Zelensky mengatakan, pengerahan pasukan Korea Utara ke garis depan pertempuran kemungkinan akan membekali mereka dengan pengalaman peperangan modern, yang melibatkan pesawat nirawak dan teknologi terkini, yang dapat memiliki dampak "luar biasa" pada Asia jika mereka kembali ke negaranya.
Penilaian tersebut muncul setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia di Pyongyang minggu lalu dan menyatakan dukungannya terhadap perang Rusia melawan Ukraina, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas perang yang berlarut-larut yang semakin meluas.
Korea Utara sendiri belum secara terbuka mengonfirmasi pengerahan pasukannya ke Rusia. Namun, Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan beberapa tentara Korea Utara yang dikerahkan telah memasuki pertempuran di wilayah Kursk, Rusia bagian barat.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Zelensky menegaskan kembali perlunya negaranya untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mencatat dukungan dari mitranya "tidak cukup" dan sementara perang dengan Rusia telah bergeser ke "periode yang rumit" dengan Moskow yang bergerak lebih cepat di Ukraina timur, menurut laporan tersebut.