Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memerintahkan polisi Israel untuk menyita pengeras suara dari masjid, dengan alasan panggilan untuk salat atau azan mengganggu penduduk Yahudi.

Menurut Saluran 7 Israel, Ben-Gvir mengeluarkan perintah kepada polisi untuk menyita pengeras suara, khususnya di kota-kota campuran (yang dihuni oleh penduduk Yahudi dan Arab), dengan alasan, azan menyebabkan gangguan bagi penduduk Yahudi setempat.

"Saya bangga memimpin kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi kebisingan yang tidak wajar dari pengeras suara masjid, yang telah menjadi sumber gangguan bagi penduduk Israel," tulis Ben-Gvir di media sosial X, dikutip dari WAFA 1 Desember.

Keputusan untuk menyita pengeras suara masjid telah memicu kecaman dari anggota Knesset Arab, termasuk anggota parlemen terkemuka Ahmad Tibi, yang mengkritik Ben-Gvir karena menggunakan situasi tersebut untuk mengobarkan ketegangan agama.

Tibi menuduh menteri sayap kanan garis keras itu mengeksploitasi suasana perang untuk memenuhi basis pemilihnya, menekan komunitas Arab dan menargetkan warga Palestina.

"Kali ini, Ben-Gvir menargetkan muazin dan masjid. Kami akan melawan penindasan dan Islamofobia ini," kata Tibi.

Diketahui, Ben-Gvir dikenal karena posisi sayap kanannya yang ekstrem dan retorikanya yang menghasut terhadap warga Palestina, yang telah memicu kontroversi luas baik di Israel maupun internasional.

Sejak pecahnya serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, ia telah mengintensifkan pernyataan provokatifnya, termasuk seruan untuk mengeksekusi tahanan Palestina, aneksasi Tepi Barat, dan penegakan kembali kendali Israel atas Gaza.