JAKARTA - Gelar Operasi Besar-besaran, Otoritas Meksiko Tangkap 5.234 Migran dalam Sehari
Operasi gabungan tersebut dilakukan pada Hari Selasa oleh Angkatan Laut dan militer serta otoritas imigrasi, dikutip dari Anadolu 5 Desember.
Sedangkan angkatan laut mengatakan, sedikitnya 350.000 migran berhasil ditangkap otoritas Meksiko pada kurun waktu 1 Oktober hingga 3 Desember, dikutip dari Reuters.
Langkah tersebut dilakukan di tengah tekanan terhadap Meksiko dari Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk meningkatkan upaya menghentikan migran masuk ke Amerika Serikat.
Hal ini juga menyusul panggilan telepon bulan lalu antara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Trump, di mana ia mengklaim "setuju untuk menghentikan migrasi melalui Meksiko" dan ke Amerika Serikat.
Namun, pernyataan Presiden Sheinbaum tentang percakapan tersebut berbeda dengan pernyataan Trump.
"Dalam percakapan kami dengan Presiden Trump, saya menjelaskan kepadanya strategi komprehensif yang telah diikuti Meksiko untuk mengatasi fenomena migrasi, dengan menghormati hak asasi manusia," katanya dalam unggahan di X.
"Kami tegaskan kembali, posisi Meksiko bukanlah untuk menutup perbatasan tetapi membangun jembatan antara pemerintah dan rakyat," tandasnya.
Trump sendiri mengancam akan mengenakan bea masuk sebesar 25 persen atas barang-barang Meksiko, jika negara itu tidak menghentikan aliran migran dan obat-obatan sintetis seperti fentanil melintasi perbatasan.
Sementara, Presiden Sheinbaum telah memperjuangkan kebijakan migrasi pemerintahnya, dengan menyebutkan pencegatan migran di perbatasan Meksiko-AS menurun sebesar 75 persen antara Desember 2023 dan November 2024, situasi di perbatasan selatan Meksiko mencerminkan kenyataan yang berbeda.
BACA JUGA:
Menurut Unit Kebijakan Migrasi, Pendaftaran, dan Identitas Orang (UPMRIP), hingga Juli tahun ini, lebih dari 229.379 migran dari Amerika Latin, Asia, dan Afrika telah masuk melalui Meksiko melalui Chiapas, negara bagian selatan yang berbatasan dengan Guatemala.
Ini merupakan peningkatan sebesar 24 persen dibandingkan dengan tahun 2023 dan peningkatan sebesar 80 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
Presiden Sheinbaum juga memuji apa yang disebut sebagai penyitaan fentanil terbesar dalam sejarah negara itu, yang semakin memperkuat komitmennya terhadap pemerintahan Trump yang akan datang.