Bagikan:

JAKARTA - Meksiko tengah mencari kesepakatan dengan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, guna memastikan mereka tidak menerima deportasi dari negara ketiga jika terjadi deportasi migran skala besar dari Amerika Serikat, kata Presiden Claudia Sheinbaum.

Trump sebelumnya berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap imigran ilegal di AS setelah menjabat pada 20 Januari mendatang.

Pasangannya, wakil presiden terpilih JD Vance telah melontarkan kemungkinan untuk mendeportasi 1 juta orang per tahun.

Tim transisi Trump telah membahas deportasi migran ke tempat-tempat selain negara asal mereka jika negara-negara tersebut tidak menerima mereka, dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, seperti dikutip 6 Desember.

Destinasi yang memungkinkan dapat mencakup Panama, Turks dan Caicos, Bahama, dan Grenada, kata salah satu sumber, mengonfirmasi laporan NBC News.

Pada akhir Oktober, kepala perbatasan pilihan Trump, Tom Homan, mengatakan kepada Reuters bahwa Meksiko bisa menjadi pilihan.

Meksiko ingin mencapai kesepakatan dengan Trump, kata Presiden Sheinbaum dalam konferensi pers.

"Kami berharap dapat mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump sehingga, jika deportasi ini terjadi, mereka akan mengirim orang-orang dari negara lain langsung ke negara asal mereka," katanya.

Meski demikian, Presiden Sheinbaum tidak langsung mengatakan Pemerintahnya akan menolak migran dari negara lain.

NBC telah melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui masalah ini, Trump dapat menggunakan ancaman mengenakan tarif kepada Meksiko untuk membuat negara Amerika Latin itu mematuhinya.

Tim transisi Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Diketahui, Meksiko telah memainkan peran penting dalam penerapan kebijakan imigrasi AS dalam beberapa tahun terakhir, menerima migran dari negara-negara yang menjadi tujuan deportasi warga AS, seperti Kuba, Haiti, Nikaragua dan Venezuela.

Pada saat yang sama, perkiraan Pemerintah AS menunjukkan hampir setengah dari imigran yang tinggal di AS secara ilegal adalah warga Meksiko.

Pejabat Meksiko bersiap menghadapi kedatangan sejumlah besar warga Meksiko yang dideportasi dari AS setelah Trump menjabat pada Bulan Januari, meskipun Presiden Sheinbaum berpendapat deportasi tersebut tidak perlu, dengan menunjuk pada kontribusi warga Meksiko terhadap ekonomi AS.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Meksiko Juan Ramon de la Fuente yang tengah berada di Negeri Paman Sam, mengunjungi pusat Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai di Dallas pada Hari Kamis untuk bertemu dengan pejabat migrasi dan migran Meksiko yang dideportasi di bawah Pemerintahan Presiden Joe Biden.

Ketika ditanya apakah Meksiko akan menerima warga negara asing, de la Fuente berkata: "Kami akan menerima warga negara dari Meksiko."

Ia mencatat pemerintahnya tengah mengupayakan "dialog yang bermanfaat" dengan Amerika Serikat dan memperkuat dukungan serta layanan konsuler bagi warga Meksiko yang tinggal di sana.

"Anda tidak sendirian," katanya.