Bagikan:

PAPUA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua makin beringas. Mereka membakar dua sekolah yang terletak di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan, kerugian atas kejadian tersebut tidak sedikit. Untuk membangun satu ruangan saja butuh anggaran sekitar Rp600 juta.

Besarnya anggaran pembangunan  diakibatkan akses menuju lokasi yang berat. Dengan 2 sekolah yang dibakar total kerugiannya menyentuh Rp7,2 miliar. 

"Ruangan sekolah terbuat dari kayu. Ada 12 ruangan yang dibakar berarti kerugiannya sudah Rp7,2 miliar," kata Christian di Jayapura dilansir dari Antara, Selasa, 13 April.

Aksi pertama dilakukan pada Kamis, 8 April lalu dan mengakibatkan tiga ruang SMA Negeri I Beoga hangus terbakar. Kedua dilakukan pada Minggu, 11 April malam yang menyebabkan sembilan ruangan di SMP Negeri I Beoga terbakar. 

"Kami bingung mengapa KKB melakukan aksi pembakaran tersebut, pasalnya, aksi tersebut bisa berakibat fatal karena anak-anak di Beoga, yang kawasan pedalaman, tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik," tegas dia. 

Dia menambahkan di wilayah pegunungan yang menjadi masalah utama bukan biaya, tetapi tingkat kesulitan untuk memobilisasi bahan bangunan yang jauh lebih sulit karena semuanya harus diangkut menggunakan pesawat terbang.

"Kami berharap aparat keamanan bisa segera menindak para pelaku pembunuhan dua orang guru dan juga pelaku pembakaran fasilitas sekolah di Beoga," kata dia.