Bagikan:

JAKARTA - China bertindak sesuai hukum saat kapal-kapal Filipina berupaya memasuki perairan Huangyan Dao (Scarborough Shoal atau Bajo De Masinloc) yang disengketakan kedua negara pada Hari Rabu.

Kedutaan Besar China di Manila dalam unggahannya di Twitter mencuitkan, empat kapal Filipina berupaya memasuki perairan teritorial Tiongkok di lepas pantai Huangyan Dao pada hari Rabu.

"Penjaga Pantai Tiongkok (CCG) bertindak sesuai hukum untuk mengendalikan situasi, kata CCG," cuit kedutaan di Twitter seperti dikutip 4 Desember.

Kedutaan juga menuliskan, Liu Dejun, juru bicara CCG, mengatakan empat kapal penjaga pantai dan kapal resmi Filipina berupaya memasuki perairan teritorial Tiongkok di lepas pantai Huangyan Dao dan mendekati kapal patroli penegak hukum Tiongkok dengan cara yang berbahaya.

Terpisah, juru bicara Penjaga Pantai Filipina (PCG) Jay Tarriela menanggapi dalam unggahan di Twitter, Republik Rakyat Tiongkok tidak memiliki yurisdiksi atas Bajo de Masinloc, yang diklasifikasikan sebagai batu karang berdasarkan Putusan Arbitrase 2016 dan Pasal 121 UNCLOS.

"Filipina memiliki kedaulatan atasnya, termasuk laut teritorialnya. Perairan di luar laut teritorial Bajo de Masinloc sejauh 12 mil laut berada dalam ZEE Filipina, diukur dari garis dasar Luzon," cuitnya.

"Akibatnya, kapal-kapal PCG dan BFAR secara sah berpatroli di perairan kita, sementara Tiongkok yang melanggar batas dan memiliterisasi wilayah tersebut dengan mengerahkan kapal-kapal Angkatan Laut PLA untuk membayangi operasi PCG. Manuver berbahaya dan gangguan meriam air oleh CCG bukanlah tindakan penegakan hukum standar; sebaliknya, harus ditafsirkan sebagai agresi yang melanggar hukum oleh pelanggar hukum internasional," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, PCG mengatakan kapal angkatan laut dan penjaga pantai Tiongkok telah mengambil "tindakan agresif" terhadap patroli rutin yang dilakukan bersama biro perikanan dan maritim di dekat Scarborough Shoal (Bajo De Masinloc atau Huangyan Dao) yang disengketakan di Laut China Selatan.

Jay Tarriela mengatakan, PCG bersama Bureau of Fisheries and Aquatic Resources (BFAR) melakukan patroli maritim rutin di sekitar Bajo De Masinloc untuk mendukung nelayan Filipina yang aktif menangkap ikan di daerah tersebut.

"Selama operasi ini, kapal kami menghadapi tindakan agresif dari beberapa kapal Coast Guard Tiongkok, khususnya CCG 5303, 3302, 3104, 3304, serta kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat dengan nomor haluan 500 dan 571," cuitnya di Twitter.

Diketahui, ketegangan antara Tiongkok dan Filipina di Laut Cina Selatan telah meningkat sepanjang tahun, khususnya di Scarborough Shoal, daerah penangkapan ikan utama, dikutip dari Reuters.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dengan apa yang disebut sembilan garis putus-putus (nine-dash line), yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif negara-negara penggugat lainnya, yakni Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Keputusan pengadilan arbitrase pada tahun 2016, yang tidak diakui oleh Beijing, membatalkan klaim Tiongkok atas perairan strategis tersebut.