JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky pada Hari Selasa menyerukan penguatan besar-besaran di sektor-sektor di Ukraina timur dari garis depan sepanjang 1.000 km (600 mil), tempat pasukan Rusia telah memperoleh kemajuan yang konsisten dalam beberapa bulan terakhir.
Presiden Zelensky menyampaikan seruannya tersebut saat Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut dua desa garis depan baru, satu di wilayah Donetsk, fokus utama perang yang telah berlangsung selama 33 bulan, yang lainnya lebih jauh ke selatan di wilayah Zaporizhzhia.
Berbicara pada pidato malam harisnya setelah berdiskusi dengan Panglima Militer Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi, Ia mengatakan banyak hal bergantung pada sekutu Barat Ukraina yang menyediakan persenjataan penting secara tepat waktu.
"Arahan Donetsk memerlukan penguatan yang signifikan. Ini khususnya melibatkan pasokan senjata dari mitra kami," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 4 Desember.
"Ini hubungan langsung: Semakin besar daya tembak dan kemampuan teknologi tentara kita, semakin kita dapat menghancurkan potensi ofensif Rusia dan melindungi nyawa tentara kita," lanjutnya.
Kuncinya, katanya, adalah meningkatkan kemampuan jarak jauh Ukraina, sebagian dengan meningkatkan produksi senjata dalam negeri.
Kemarin, Amerika Serikat, pemasok bantuan militer terbesar ke Ukraina, mengumumkan paket bantuan militer terbarunya pada hari Senin, senilai sekitar 725 juta dolar AS. Namun, Ukraina khawatir tentang aliran senjata yang terus berlanjut di bawah Presiden terpilih Donald Trump, yang telah berjanji untuk segera mengakhiri perang.
Sebelumnya, analis dan blogger perang mengatakan pasukan Rusia di timur maju dengan kecepatan tercepat sejak awal invasi Februari 2022.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut Desa Romanivka, selatan kota Kurakhove yang dilanda pertempuran di wilayah Donetsk. Dikatakan juga pasukan Moskow menguasai Novodarivka, tepat di seberang perbatasan di wilayah Zaporizhzhia.
BACA JUGA:
Terpisah, staf umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan 38 serangan di dekat Kurakhove, tetapi tidak menyebutkan Romanivka. Tidak disebutkan apa pun tentang Novodarivka yang jatuh ke tangan Rusia, tetapi menyebutkan desa tersebut sebagai salah satu wilayah yang diserang Rusia.
Presiden Zelensky, dalam sebuah posting di akun Telegramnya, mengutip Jenderal Syrskyi yang mengatakan kondisi di sekitar Kurakhove dan Pokrovsk, target lain dari serangan Rusia di wilayah utara, sulit.
Namun, ia juga berbicara tentang hasil yang "cukup baik" dalam mempertahankan wilayah Zaporizhzhia.