KUPANG - Wali Kota Kupang Jefriston Riwu Kore mengatakan sebanyak 475 rumah warga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur akan direlokasi. Relokasi dilakukan karena berada di lokasi yang rawan terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
"Ada 475 unit rumah yang akan kita relokasi untuk menghindari dampak bencana banjir dan tanah longsor di kemudian hari," katanya, Kota Kupang, dikutip Antara, Senin, 12 April.
Dia mengatakan relokasi berkaitan dengan penanganan dampak bencana badai siklon tropis Seroja di Kota Kupang khususnya rencana relokasi warga yang tinggal di daerah aliran sungai.
Jefri mengatakan pemerintahannya telah menggelar rapat pada Minggu, 11 April malam terkait rencana relokasi dan telah mengecek lokasi untuk relokasi warga.
Peluang besar lokasi relokasi, lanjut dia adalah pada tanah milik pemerintah kota di wilayah Manulai.
"Mudah-mudahan surat keputusannya bisa kelar hari ini untuk segera dikirimkan ke Pemerintah Pusat, katanya.
SEE ALSO:
Jefri mengungkapkan, untuk menghindari terjadinya permasalahan di kemudian hari pemerintahannya akan melakukan beberapa upaya secepatnya, salah satunya berupa pendataan secara akurat.
Langkah selanjutnya pemerintah kota akan mengumpulkan warga yang akan direlokasi untuk memastikan mereka mau pindah ke lokasi relokasi.
"Kemarin kita ketemu dengan mereka semuanya dan mereka sampaikan secara lisan oke. Sehingga kita juga akan minta mereka buat pernyataan tertulis sehingga tidak ada protes di kemudian hari," katanya.