JABAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pemerintah berencana merelokasi warga di lokasi rawan tanah longsor bantaran Sungai Cisadane.
Menurutnya, lokasi permukiman warga di bawah lereng tebing sepanjang bantaran Sungai Cisadane rawan bencana sangat tidak layak ditempati. Maka dari itu relokasi menjadi jalan terbaik untuk menjauhkan warga dari potensi bencana.
"Masyarakat yang ada di daerah bencana, yang memang di daerah longsor itu sudah tidak layak tinggal di situ, itu akan direlokasi. Untuk sementara ada 18 KK (Kepala Keluarga) di situ, kemudian juga ada beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi ini pun akan direlokasi," ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis 16 Maret, disitat Antara.
Kepala BNPB mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyiapkan lahan di Pamoyanan. Setelah proses perencanaan selesai, maka pembangunan rumah relokasi akan dilakukan oleh BNPB bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Di daerah Pamoyanan. Ini dalam proses perencanaan dan persiapan, tanahnya begitu siap nanti pusat, BNPB bekerja sama dengan PUPR akan membangun rumah relokasi untuk satu keluarga, satu rumah," ujarnya.
Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kota Bogor pada Selasa 14 Maret memicu terjadinya tanah longsor yang berupa tebing dengan tinggi 12 meter dan lebar 6 meter di Kampung Sirna Sari RT 07 RW 04, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.
BACA JUGA:
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan material tanah longsor itu kemudian menimbun enam rumah dan satu tempat ibadah. Akibatnya sebanyak 17 warga tertimbun, dimana 11 ditemukan dalam kondisi selamat, dua meninggal dunia dan empat dalam pencarian.
Selain berdampak pada permukiman warga dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, peristiwa tanah longsor itu juga berdampak pada jalur kereta api relasi Bogor-Sukabumi sepanjang 15 meter. Atas peristiwa itu perjalanan kereta api menjadi terkendala.
Hingga hari ini tim BPBD Kota Bogor, Basarnas, TNI, Polri, pemadam kebakaran, relawan penanggulangan bencana, dan warga setempat, melanjutkan upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi terhadap dua korban yang belum berhasil ditemukan. Adapun tim gabungan tersebut sedikit terkendala karena lokasi terdampak sulit dijangkau dan berada di tebing serta pinggiran Sungai Cisadane.