Garut Dilanda Longsor dan Tanah Bergerak, 6 Rumah di Bungbulang Dipastikan Harus Direlokasi
Ilustrasi bencana tanah bergerak di Desa Talunamba, Madukara, Banjarnegara, Jateng. (ANTARA-HO-BPBD Banjarnegara)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan rumah terdampak longsor di Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, harus direlokasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan, enam rumah terdampak itu tertimbun material tanah dan dinyatakan berdiri di kawasan rawan longsor.

"Rumah yang terdampak longsor di sana harus direlokasi karena lokasinya tebing," kata Satria di Garut, Jawa Barat (Jabar), dikutip dari Antara, Kamis 10 November.

Kecamatan Bungbulang, kata Satria, merupakan kawasan yang dinilai berbahaya karena berpotensi terjadi longsoran tanah tebing, sedangkan sebelumnya juga sudah pernah longsor.

"Dulu di daerah itu pernah kejadian longsor tahun 2014, jadi memang bahaya," katanya.

Ia menyampaikan, relokasi untuk rumah warga yang terdampak longsor itu dilakukan secara mandiri dengan membangun kembali tempat tinggal di daerah yang aman dari bencana alam.

Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Garut, lanjut dia, sudah melakukan asesmen untuk memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat longsor itu.

"Untuk rumah yang rusak berat itu bantuannya paling besar Rp50 juta, nanti dikelolanya sama Tarkim (Dinas Tata Ruang dan Permukiman)," tuturnya.

Selain di Bungbulang, terjadi juga bencana longsor menimpa satu rumah warga di Desa Sukarame, Kecamatan Caringin. Peristiwa itu, setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.

Satria menyampaikan daerah selatan merupakan kawasan rawan tanah longsor dan tanah bergerak karena kondisinya perbukitan dan terdapat tebing serta jurang.

Ia mengimbau, masyarakat untuk selalu waspada, terutama di daerah yang menjadi kawasan rawan terjadi longsor dan tanah bergerak.

"Sosialisasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat terus kami lakukan agar memiliki wawasan terkait kebencanaan dan bagaimana melakukan penyelamatan," ujar Satria.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan penelitian kondisi tanah di Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat potensi tanah longsor dan tanah bergerak sebagai upaya mitigasi bencana di daerah itu.

Petugas dari PVMBG memeriksa setiap kontur tanah, kondisi rumah, termasuk tempat-tempat seperti kondisi empang dan lainnya yang dinilai berpotensi terjadi tanah bergerak di Desa Pancasura dan Sukawangi, Kecamatan Singajaya.

"Tim dari PVMBG ini untuk memeriksa kondisi tanah di Singajaya itu rawan pergerakan tanah atau bagaimana, saat ini sedang diteliti dulu," kata Satria, Rabu 9 November.