Setelah Lama Panas Terik, Garut Langsung Banjir dan Longsor Ketika Turun Hujan Deras
Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut menyebabkan bencana longsor, banjir, dan jembatan rusak di Kecamatan Bungbulang, Pamulihan, dan Pakenjeng.

"Sudah beberapa hari ini tidak hujan. Kemarin hujan besar, merata, jadi begitu (terjadi bencana)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Sabtu 21 Januari dikutip Antara.

Hujan deras Jumat 20 Januari yang mengguyur wilayah selatan maupun daerah lainnya di Garut berlangsung lama. Akibatnya, saluran air maupun sungai meluap.

Daerah yang dilanda bencana, kata dia, yaitu di Kecamatan Bungbulang sebanyak tujuh rumah warga yang tergenang air karena luapan dari drainase, namun akhirnya air cepat surut, dan tidak ada korban jiwa.

"Untuk banjir di Bungbulang ada tujuh rumah, itu disebabkan drainase, airnya meluap karena sampah," katanya.

Selain banjir, kata Satria, ada juga Jembatan Waralayan di Gunamekar, Kecamatan Bungbulang yang rusak diterjang luapan air sungai, akibatnya warga tidak bisa memanfaatkan akses jembatan tersebut.

Ia juga menyebutkan ada lagi jembatan yang rusak atau terjadi pergeseran di Pamulihan yang saat ini sedang dilakukan pengecekan terkait tingkat kerusakannya.

"Jembatan itu karena sudah lama, jadi ke bawah mendekati air, ketika air naik baru kehantam," katanya.

Ia menambahkan hujan deras di wilayah selatan juga telah menyebabkan sejumlah daerah terjadi longsor seperti di Pakenjeng, namun longsorannya kecil dan tidak mengganggu akses jalan.

Masyarakat, kata dia, secara bergotong royong sudah membersihkan material longsoran tanah yang menimpa di lingkungannya itu.

"Longsor di Pakenjeng, jalan desa, namun sudah selesai ditangani masyarakat secara mandiri," katanya.