JAKARTA - Sebanyak 46 warga yang berada di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua akan diungsikan ke tempat yang lebih aman, setelah kasus penembakan yang menewaskan dua guru.
"Memang ada rencana mengevakuasi warga yang saat ini mengungsi ke Koramil dan Polsek Beoga, namun belum diketahui pasti kapan dilaksanakan mengingat karena masih dipersiapkan," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri kepada Antara di Jayapura, Senin, 12 April.
Menurut dia, tidak mudah mengevakuasi warga mengingat kondisi alam, dimana lapangan terbang itu berada hanya dapat menggunakan pesawat berbadan kecil.
Sementara helikopter milik Polri hanya mampu mengangkut lima orang sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Puncak terkait rencana tersebut.
"Selasa, 13 April akan dilakukan pertemuan dengan Bupati Puncak Willem Wandik di Timika, " aku Fakhiria .
BACA JUGA:
Kapolda juga mengungkapkan, dari laporan yang diterima, kondisi di Beoga relatif kondusif namun TNI-Polri tetap bersiaga.
Satu pleton Brimob segera dikirim ke Beoga untuk memperkuat personel yang sudah ada, tambah Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri yang mengaku saat ini berada di Timika.
Aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak menyebabkan dua orang meninggal yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis, 8 April dan Yonatan Renden ditembak Jumat. 9 April.
Sejumlah guru dan tenaga kesehatan saat ini mengungsi ke Koramil Beoga serta rumah-rumahnya yang ada di dekatnya.