Tarawih Minggu, Ponpes di Jember Mulai Puasa Senin Ini: Alhamdulillah, Pegangannya Kitab salaf Nushatul 1826
Ilustrasi-Pesantren Mahfilud Dluror di Desa Suger Kidul, Jember (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JEMBER - Ibadah puasa Ramadan dijalankan lebih awal oleh jemaah Pesantren Mahfilud Dluror di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember dan lokasi pesantren di perbatasan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Pada Minggu, 11 April kemarin, jemaah telah menjalankan salat tarawih disusul Senin, 12 April mulai menjalankan ibadah puasa ramadan.

"Alhamdulillah kami menjalankan shalat tarawih pada Minggu malam dan mulai hari ini kami berpuasa yang diikuti oleh sebagian warga Jember dan Bondowoso, serta para alumni pesantren," kata Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfilud Dluror, KH Ali Wafa saat dihubungi dilansir dari Antara, Senin, 12 April.

Selain santri, pelaksanaan salat tarawih juga diikuti warga sekitar lokasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan karena masih masih pandemi COVID-19. 

Menurut Ali Wafa penentuan awal puasa di Pesantren Mahfilud Dluror berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak 1826.

Sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat seperti yang dilaksanakan pemerintah dan Muhammadiyah.

"Penetapan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i yang sudah dijalankan 195 tahun yang lalu," katanya.

Ia menjelaskan sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya, sehingga pihak ponpes juga sudah bisa menentukan awal puasa tahun 2022.

"Awal Ramadhan tahun 2020 jatuh pada hari Kamis, sehingga lima hari dari awal puasa tahun lalu yakni Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin dimulainya awal Ramadan tahun ini," tuturnya.

Pada tahun 2020, Pesantren Mahfilud Dluror juga berpuasa lebih awal dibandingkan pemerintah karena menggunakan acuan kitab salaf tersebut.

"Kami berharap perbedaan penetapan awal puasa di Pesantren Mahfilud Dluror tersebut juga dihargai umat Muslim lainnya, namun selama ini tidak pernah memicu konflik di kalangan umat Islam," ujarnya.

Sebelumnya Muhammadiyah telah menentukan awal Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada 13 April 2021, sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan rukyatul hilal pada Senin ini.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal Ramadhan 1442 H yang berdasarkan pengamatan hilal di seluruh Indonesia.