JAKARTA - Wali Kota Pariaman Genius Umar membeberkan strategi perekonomian di wilayah kerjanya, terutama di pasar. Genius menginisiasi pembatasan transaksi melalui uang tunai.
"Kita menggunakan transaksi elektronik yang menggunakan QRIS (sistem kode, red) dari Bank Nagari," kata Genius saat ditemui VOI di kawasan Kuningan Persada, Jakarta, 8 April.
Menurutnya, hal tersebut dapat meminimalisasi interaksi sosial yang berpotensi menularkan COVID-19. Sebab, pembeli dan penjual tak perlu bersentuhan saat bertransaksi.
"Jadi enggak dengan uang, cukup dengan handphone untuk melakukan pembayaran. itu juga dalam upaya mengurangi transaksi langsung, personal to personal," ungkapnya.
BACA JUGA:
Menurut Genius, masyarakat tak keberatan dengan skema transaksi tersebut. Mereka menerima ajakan pemerintah daerah terkait informasi dan teknologi baru.
"Ini sudah dimulai, jadi walaupun pasar baru buka, Bank Nagari langsung memasang QRIS. masyarakat sekitar juga kita ajarkan langsung menerima, jadi mereka sangat terbuka mau menerima informasi dan teknologi baru," kata dia.
Di sisi lain, Genius juga mendukung perekonomian di pasar dengan menekankan pentingnya protokol kesehatan. Dia menyebut wilayah Pariaman menyandang status zona kuning COVID-19. Hal tersebut menunjukkan efektivitas penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Bahkan, kata Genius, saat ini kondisi zona kuning di wilayahnya hampir mendekati kategori zona hijau.
"Jadi kita tetap menerapkan protokol kesehatan, meskipun di kawasan wisata begitu juga di pasar, ini juga ada diperiksa suhu tubuh dan kita juga suarakan tetap pakai masker dan jangan berkerumun," kata dia.
Untuk mendukung kegiatan usaha, Genius juga menyediakan ruang kesehatan di pasar. Rumah Sakit (RS) mini hingga ruang laktasi atau menyusui tersedia di sana.