Bagikan:

SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan inspeksi mendadak ke Pintu Air Demangan, Kamis, 1 April kemarin. Dia memberikan beberapa masukan terkait pembangunan yang tengah digarap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo segera terealisasi.

Ada yang menarik dalam kunjungan Gibran kali ini selain usul saran yang diberikan. Dia masih mengenakan bawahan sarung batik dengan warna cokelat bermotif. Gibran tetap luwes, berjalan di sekitar area proyek, meninjau sana-sini. 

Gibran membagikan masker pada warga yang ditemui sambil memberikan pesan agar disiplin menggunakan masker saat di tempat umum. Anak-anak di lokasi pun tak luput diperhatikan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini. Gibran memberikan 'hadiah' buku kepada meraka. 

Gibran berharap, pembangunan pintu air bisa mengendalikan banjir di Kota Surakarta. “Saya berharap revitalisasi Pintu Air Demangan segera selesai sehingga bisa segera dinikmati manfaatnya. Pintu Air Demangan bisa juga sebagai objek wisata dan sarana olahraga dengan joging track,” jelas Gibran dilansir dari surakarta.go.id. 

Gibran juga menambahkan, untuk lampu penerang bisa didesain dengan lampu klasik seperti di Mangkunegaran.

Di lokasi yang sama, PPK Yudi Triana Dewi dari BBWS mengatakan, tahap dua pembangunan Pintu Air Demangan menyasar konstruksi pintu air, mekanikal elektrikal, rumah pompa, rumah jaga, rumah genset, revetment, dan lansekap.

“Masih ada kendala adanya 3 rumah di RW 13 Kelurahan Sangkrah yang sangat dekat dengan pintu air yang harus direlokasi,” katanya.

Pelaksana proyek tahap pertama telah menyelesaikan struktur fondasi beton untuk pintu air dan pompa. Anggaran tahap pertama Rp41 miliar sedangkan tahap kedua sesuai kontrak senilai Rp71 miliar. Tahap kedua telah dimulai sejak  2 Oktober dan diharapkan selesai 25 Desemberer 2021.

Pompa yang akan dibangun berkapasitas mesin air 12,5 meter kubik/detik. Kapasitas tampungnya bertambah menjadi 30.000 meter kubik. Terdapat tiga pintu dengan enam unit mesin pompa air.

Pintu air tersebut didesain modern dengan dilengkapi sensor pengaturan ketinggian air otomatis. Pemanfaatan pintu air untuk mengatur elevasi Kali Pepe yang bermuara ke Sungai Bengawan Solo. Total pompanya enam, namun salah satunya untuk cadangan. Sehingga kapasitas mesin pompanya 15 meter kubik/detik.