Abrasi Sungai Batang Mangau Ancam Warga di 3 Dusun Kota Pariaman, Termasuk Kerusakan Rumah dan Perkebunan
Ilustrasi. Abrasi di daerah pesisir Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Juni 2022 (Antara)

Bagikan:

SUMBAR - Abrasi akibat arus Sungai Batang Mangau mengancam rumah dan perkebunan warga di tiga dusun wilayah Desa Punggung Lading, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Desa Punggung Lading Aulia Mardhi Arif mengatakan tiga dusun yang dimaksud Dusun Parik, Pampan dan Punggung Lading.

"Abrasi sungai ini sudah terjadi sejak lima tahun terakhir, setiap tahunnya kondisinya bertambah parah. Peristiwa ini telah dilaporkan kepada Pemerintah Kota Pariaman untuk diteruskan kepada pemerintah pusat," kata Aulia di Pariaman, Rabu 20 Juli.

Aulia menjelaskan, abrasi di Dusun Punggung Lading telah diatasi warga dengan cara gotong royong untuk menormalisasi sungai. Meskipun, kata dia, hal itu belum maksimal.

Khusus abrasi di Dusun Parik, lanjut dia, setidaknya telah mengikis sekitar 200 meter lahan perkebunan milik warga yang jika dibiarkan maka berdampak pada rumah, kantor pemerintahan desa.

Termasuk, kata dia, jalan yang menghubungkan Pariaman dengan Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman.

Ia menyampaikan abrasi sungai di Dusun Parik tersebut telah ditinjau oleh pihak terkait pada 2018 namun menurutnya hingga sekarang penanganannya belum terealisasi karena pandemi COVID-19.

Ia berharap pemerintah segera menangani abrasi tersebut karena menyangkut dengan aset masyarakat dan pemerintah di daerah itu.

Seorang petani yang terdampak abrasi Buyung (64) mengatakan setidaknya sudah delapan pohon kelapa miliknya terdampak abrasi itu.

Ia khawatir jika abrasi tersebut terus berlanjut dan tidak ada penanganan dari pemerintah maka seluruh lahannya yang menjadi sumber ekonomi utama keluarganya itu akan habis.

"Saya berharap pemerintah menangani abrasi ini, saya dengar pemerintah desa sudah melaporkan hal ini," tuturnya.

Akibat abrasi di Dusun Parik tersebut saat ini telah terbentuk tebing dengan ketinggian puluhan meter yang tanahnya akan semakin longsor ketika hujan dan dihantam air terlebih debitnya membesar.

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman Jasman Amin mengatakan, Batang Mangau merupakan aliran yang menjadi potensi abrasi sungai di daerah itu.

"Mulai dari air Desa Punggung Lading sampai dengan Marungi, itu potensi abrasi sungai dari Batang Mangau," tandasnya.