JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Andriadi Achmad menilai, pertemuan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Rumah Dinas, Loji Gandrung, Rabu, 7 April malam kemarin tidak ada yang istimewa.
"Biasa saja tidak ada yang istimewa," ujar Andriadi dihubungi VOI, Kamis 8 April.
Alasannya, kata dia, tidak ada masa depan koalisi mengingat rekam jejak Ahok. Apalagi dipasangkan dalam kontestasi pemilihan umum. "Karena menurut saya Ahok sudah selesai sekarang," ungkap Andriadi.
"Dia jadi komisaris utama di Pertamina itu saja saya pikir cukup. Artinya, Ahok di Pilkada DKI Jakarta itu terakhir secara karir politik," sambungnya.
Lagipula, lanjut dia, akhir-akhir ini setelah Gibran dilantik beberapa tokoh juga sudah bersilaturahmi dengan putra sulung Presiden Jokowi itu. Seperti Gubernur Jawa Tenga Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Ketua Umum PKB Muhaimin.
Kemudian juga beberapa menteri yang mendukung kinerja Gibran dalam pembangunan kota Solo, seperti Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan (Menhub).
BACA JUGA:
"Artinya menurut saya pertemuan Ahok dan Gibran tidak ada yang istimewa walaupun kedekatan Jokowi dan Ahok, kita lihat pada pemilu 2012 setelah itu mereka bermitra juga 2014 jokowi presiden dan dia (Ahok.red) gubernur," jelas pengamat asal Bengkulu itu.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pertemuan berlangsung di Rumah Dinas, Loji Gandrung, Rabu, 7 April malam kemarin.
Kepada awak media usai pertemuan, Mas Gibran irit berbicara soal isi pertemuan dengan suami dari Puput Nastiti Devi tersebut. "Cuma makan malam saja," singkat Gibran.
Gibran menyebutkan, terakhir kali Ahok bertandang ke Loji Gandrung terjadi pada 2012 silam dan bertemu ayahnya, Joko Widodo waktu menjabat sebagai Wali Kota.
Dalam pertemuan kali ini Gibran mengaku banyak diberi masukan oleh Komisaris Utama Pertamina. Pertama soal ruang terbuka hijau di Solo hingga kepemimpinan (Leadership).
"Tadi banyak masukan terutama ruang terbuak hijau perlu ditambahin lagi. Tadi juga banyak bicara masalah leadership. Beliaukan termasuk orang yang saya idolakan ya. Orangnya tegas dan apa-apa gercep (Gerak cepat, red)," terang Gibran.