Sekilas tentang Gibran Rakabuming: Mengidolakan Ahok hingga Disebut Berpeluang Besar dalam Politik Indonesia
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Gibran Rakabuming Raka (Foto: Instagram @basukibtp)

Bagikan:

JAKARTA - Gibran Rakabuming, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo ternyata menjadikan sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai idolanya. Gibran menyatakan kekagumannya terhadap Komisaris Utama Pertamina sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Beliau itu termasuk orang yang saya idolakan. Orangnya tegas dan apa-apa cak cek,” ungkap Gibran setelah pertemuannya dengan Ahok di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 7 April.

Diberi banyak saran dan masukan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Twitter @PEMKOT_SOLO)

Saat bertemu dengan Ahok, Wali Kota Solo tersebut mengaku diberi banyak saran dan masukan. Terutama tentang kepemimpinan atau leadership. Selain itu, Gibran juga diberi banyak saran, yaitu terkait dengan ruang terbuka hijau, Ahok menyarankan agar diperbanyak.

“Tadi banyak masukan-masukan, terutama untuk ruang terbuka hijaunya perlu ditambahin lagi,” jelas Gibran.

Gibran sendiri mengaku sudah lama tidak bertemu dengan Ahok. Pertemuan terakhir mereka yaitu saat ayahnya, Jokowi dilantik sebagai presiden di Jakarta.

"Sudah lama tidak ketemu. Terakhir ketemu waktu pelantikan Bapak. Habis itu belum pernah ngobrol lagi," kata putra sulung Presiden Jokowi.

Ahok tiba di rumah dinas Wali Kota Solo sekitar pukul 19.30 WIB. Kedatangannya disambut Gibran, sebelum mereka masuk ke ruang rapat rumah dinas. Ahok menjelaskan kedatangannya ke Solo bertemu putra sulung Presiden Jokowi bukanlah untuk membahas terkait hal politik, tetapi memang ada kunjungan kerja ke Cepu pada Kamis, 08 April.

Gibran punya peluang besar dalam kancah politik

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Foto: Instagram @basukibtp)

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Andriadi Achmad, menyatakan jika Gibran memiliki peluang sangat besar dalam perpolitikan Indonesia.

Bahkan menurutnya, posisi jabatan yang diduduki Gibran saat ini dinilai terlalu rendah, mengingat ia adalah putra dari presiden.

"Sebagai putra mahkota harusnya Gibran itu sudah langsung ke tingkat pusat, apakah anggota DPR atau Pilgub Jakarta atau Pilgub Jateng. Jadi posisi mengambil wali kota, menurut saya masih rendah sebagai putra mahkota," ungkap Andriadi kepada VOI, Kamis, 8 April.

Lebih jauh lagi, Andriadi menambahkan, Gibran dapat berpeluang besar apabila pengaruh Jokowi berlanjut hingga menjadi ketua umum PDIP. Bahkan menurutnya, Gibran bisa menjadi 'The Next Jokowi'.  

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!