Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah sekolah di Jakarta telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) sejak kemarin. Ada satu pesan dari Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria terhadap para siswa yang kedapatan belajar di sekolah.

Riza meminta para siswa untuk tidak berkumpul bersama, baik dalam lingkungan sekolah maupun setelah pulang sekolah. Hal ini demi mencegah penyebaran COVID-19.

"Siswa sendiri harus diberi pemahaman. Jangan nongkrong, jangan main-main," kata Riza di Balai Kota DKI, Rabu, 8 April.

Lalu, Riza meminta para tenaga pendidik di sekolah serta orang tua untuk melakukan pemantauan atau monitor para siswa. Selagi, petugas Pemprov DKI turut mengawasi siswa keluyuran di ruang publik.

"Ada petugas petugas kami di setiap tempat-tempat umum, di halte, stasiun kereta, itu ada pengawas kita semua. Namun jumlah pengawas sangat terbatas. Butuh kesadaran kita semua, mulai dari siswa, para orang tua untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, ada 85 sekolah yang dibuka. Mereka telah lolos pelatihan selama dua minggu. Jenjang sekolah yang dibuka mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, hingga PKBM/LKP.

Ada pun protokol kesehatan yang diterapkan dalam uji coba pembukaan sekolah adalah jumlah hari tatap muka terbatas adalah satu hari dalam satu minggu untuk satu jenjang kelas.

Jumlah peserta didik yang terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa.

Durasi belajar dibatasi menjadi 3 sampai 4 jam dalam satu hari. Materi pembelajaran yang dimuat terbatas, yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka.

Satuan pendidikan yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran campuran (blended learning). Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir di sekolah telah dilakukan vaksinasi.