JAKARTA - Pemprov DKI melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada 85 sekolah mulai hari ini. Jenjang sekolah yang dibuka mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, hingga PKBM/LKP.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana memenuhi kriteria untuk selanjutnya mengikuti pelatihan. Setelah mengikuti pelatihan selama 2 (dua) minggu.
"Berdasarkan hasil pelatihan, dinyatakan 85 satuan pendidikaan memenuhi kriteria untuk mengikuti uji coba terbatas," kata Nahdiana pada Selasa, 6 April.
Nahdiana bilang, guru dan tenaga kependidikan pada sekolah yang dijadikan sebagai pilot project PTM ini menerima suntikan vaksinasi COVID-19. Hal ini untuk memastikan kegiatan pembelajaran berjalan dengan aman.
"Dengan demikian, pihak satuan pendidikan tetap melaksanakan belajar dari rumah terlebih bagi satuan pendidikan yang tidak lolos asesmen dan belum menjadi peserta uji coba terbatas," ucap Nahdiana.
BACA JUGA:
Adapun beberapa protokol kesehatan yang diterapkan dalam uji coba pembukaan sekolah, jumlah hari tatap muka terbatas adalah satu hari dalam satu minggu untuk satu jenjang kelas.
Lalu, jumlah peserta didik yang terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa.
Durasi belajar dibatasi menjadi 3 sampai 4 jam dalam satu hari. Materi pembelajaran yang terbatas, yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka.
Satuan pendidikan yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran campuran (blended learning). Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir di sekolah telah dilakukan vaksinasi.
Kemudian, jika ditemukan gejala-gejala terpapar COVID-19 pada peserta didik dan pendidik, pihak sekolah segera melakukan koordinasi dengan puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Jika diketahui terdapat kasus positif terpapar COVID-19, maka satuan pendidikan ditutup selama 3x24 jam untuk dilakukan disinfektasi serta dilakukan tracing lebih lanjut oleh pihak Dinas Kesehatan. Kemudian, satuan pendidikan dibuka kembali, setelah pihak berwenang menyatakan sekolah dalam kondisi aman dari paparan COVID-19," pungkasnya.