Meski Kasus COVID-19 Mulai Naik, Anies Tak Mau Setop Uji Coba Sekolah Tatap Muka
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Angka kasus COVID-19 di DKI Jakarta mulai  meningkat kembali di tengah berlakunya uji coba pembukaan sekolah dengan pembelajaran tatap muka. Meski kasus COVID-19 naik, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ingin menghentikan uji coba sekolah tatap muka.

"Ketika kita berbicara tentang pembukaan sekolah, kita pada fase ini masih pada fase piloting. Jadi piloting jalan terus," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 22 April.

Menurut Anies, sekolah tatap muka yang dijadikan pemantauan selama masa uji coba bertujuan memetakan tata laksana atau protokol belajar selama masa pandemi COVID-19.

"Jadi ini tidak akan berhenti. Proses piloting ini penting untuk bekal kita. Sehingga kita punya informasi yang lebih baik untuk menyusun tata kelola sekolah di masa pandemi," tutur Anies.

Sebanyak 85 sekolah di Jakarta mulai melaksanakan uji coba pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka mulai Rabu, 7 April. sekolah yang dibuka ini telah lolos pelatihan selama dua minggu. Jenjang sekolah yang dibuka mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, hingga PKBM/LKP.

Ada pun protokol kesehatan yang diterapkan dalam uji coba pembukaan sekolah adalah jumlah hari tatap muka terbatas adalah satu hari dalam satu minggu untuk satu jenjang kelas.

Jumlah peserta didik yang terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa.

Durasi belajar dibatasi menjadi 3 sampai 4 jam dalam satu hari. Materi pembelajaran yang terbatas, yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka.

Bila ditemukan gejala-gejala terpapar COVID-19 pada peserta didik dan pendidik, pihak sekolah segera melakukan koordinasi dengan puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Di tengah uji coba sekolah tatap muka, Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menjelaskan, dalam beberapa minggu terakhir terdapat peningkatan kasus aktif yang fluktuatif. Di mana pada tanggal 5 April terdapat 6.075 kasus aktif dan per 22 April meningkat menjadi 6.440 kasus.

"Ini mulai meningkat lagi. Saya ingatkan warga DKI bahwa 3M termasuk menghindari kerumunan dan menghindari mobilisasi sangat penting. Karena, pengalaman kita tahun lalu dan akhir minggu ini, menunjukkan aktivitas penduduk sudah meningkat dan angka sudah bergerak naik," tutur dia.