Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 181 orang pembelot Korea Utara telah menyeberang ke Korea Selatam dalam sembilan bulan pertama tahun 2024.

Seorang pejabat Kementerian Unifikasi mengatakan pada Hari Selasa, jumlah itu mengalami peningkatan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, 76 orang di antaranya - 12 pria dan 64 wanita - tiba di Korea Selatan pada periode Juli-September, sehingga jumlah total pembelot Korea Utara mencapai 34.259 orang, kata pejabat tersebut tanpa menyebut nama.

"(Jumlah pembelot pada kuartal ketiga) sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan kuartal kedua tahun ini. Namun, mengingat fluktuasi triwulanan dan berbagai faktor, kami perlu memantau dengan cermat jumlah kedatangan untuk tahun ini," jelas pejabat tersebut, dilansir dari The Korea Times 23 Oktober.

Diketahui, jumlah pembelot Korea Utara yang datang ke Korea Selatan telah meningkat setelah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir karena sebagian besar disebabkan oleh penguncian perbatasan yang ketat oleh Pyongyang untuk mengekang pandemi COVID-19.

Ketegangan kedua Korea meningkat beberapa waktu belakangan, dengan masalah penyebaran selebaran, provokasi pengeras suara di perbatasan, hingga pengiriman balon sampah oleh Korea Utara. Kedua negara juga saling menyalahkan terkait masuknya drone ke wilayah masing-masing.

Pekan lalu, Korea Utara meledakkan jalan dan rel kereta di dekat perbatasan kedua negara. Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengecam langkah tersebut sebagai pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian antar-Korea.

Kementerian menyesalkan pengulangan tindakan "regresif" Korea Utara tersebut, dengan mengutip tindakan sepihak Korea Utara pada tahun 2020 yang meledakkan kantor penghubung bersama di kota perbatasan Korea Utara, Kaesong.