Bagikan:

JAKARTA - Meningkatnya kegelisahan atas ketidakmampuan Amerika Serikat (AS) untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah mendorong beberapa sekutu terdekat Amerika di Arab untuk secara signifikan meningkatkan hubungan dengan musuh regional utamanya, Iran.

Selama beberapa bulan terakhir, negara-negara Arab telah memanfaatkan kembali hubungan mereka dengan Republik Islam Iran untuk menangkal perang regional yang lebih luas karena Amerika gagal menahan eskalasi regional yang akan terjadi.

Dalam pertemuan yang jarang terjadi bulan ini, Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman, yang pernah menyebut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai “Hitler baru di Timur Tengah,” duduk bersama Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Riyadh.

Itu adalah pertemuan ketiga antara pejabat Iran dan Saudi dalam satu bulan.

Diplomat utama Teheran telah bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II di Amman dan melakukan perjalanan yang jarang terjadi ke Mesir untuk bertemu dengan Presiden Abdel Fattah el-Sisi di Kairo.

Dia juga bertemu dengan Perdana Menteri Qatar di Doha, Menteri Luar Negeri Oman di Muscat, dan Raja Bahrain di Manama.

“Semua teman kami memberi kami jaminan bahwa tanah dan wilayah udara mereka tidak akan digunakan untuk menyerang Iran.Kami mengharapkan hal ini dari semua negara di kawasan ini,” kata Araghchi setelah bertemu Putra Mahkota Kuwait Sabah Al-Sabah di Kota Kuwait.