Bagikan:

JAKARTA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Hari Senin menyatakan keprihatinan, setelah beberapa posisi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan mendapat serangan di tengah bentrokan antara militer Israel dan militan Hizbullah yang didukung oleh Iran.

Dalam sebuah pernyataan yang diadopsi melalui konsensus, dewan yang beranggotakan 15 negara itu juga mendesak semua pihak untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan tempat misi penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL.

"Pasukan penjaga perdamaian PBB dan tempat PBB tidak boleh menjadi target serangan," kata dewan tersebut, menegaskan kembali dukungannya terhadap UNIFIL dan pentingnya operasi tersebut bagi stabilitas regional, melansir Reuters 15 Oktober.

Dewan Keamanan juga menyerukan implementasi penuh resolusi 1701, yang diadopsi pada tahun 2006 dengan tujuan menjaga perdamaian di perbatasan antara Lebanon dan Israel.

Dewan "mengakui perlunya langkah-langkah praktis lebih lanjut untuk mencapai hasil tersebut," tetapi tidak memberikan rinciannya.

Sejak dimulainya operasi darat Israel di Lebanon pada 1 Oktober, posisi UNIFIL telah terpengaruh 20 kali, termasuk oleh tembakan langsung dan sebuah insiden pada Hari Minggu, ketika dua tank Israel menerobos masuk ke dalam pangkalan UNIFIL, demikian ungkap PBB.

"Lima penjaga perdamaian telah terluka dalam insiden-insiden tersebut, termasuk satu penjaga perdamaian yang mengalami luka tembak," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada para wartawan pada Hari Senin.

"Sumber tembakan tersebut belum dikonfirmasi oleh UNIFIL," lanjutnya.

Selama dua minggu terakhir, Israel telah mengatakan kepada pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mundur sejauh 5 km (3 mil) dari apa yang disebut Blue Line - garis yang dipetakan PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel - demi keselamatan mereka sendiri.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Hari Minggu, "Waktunya telah tiba bagi Anda untuk menarik UNIFIL."

Terpisah, Kepala Operasi Penjaga Perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix mengatakan pada Gari Senin, pasukan PBB tidak akan bergerak. Setelah memberikan pengarahan kepada Dewan Keamanan secara tertutup, ia mengatakan kepada wartawan akan bertemu dengan Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon pada Hari Selasa.

Lacroix menambahkan, PBB "terus meninjau situasi, dan kami memiliki perencanaan kontinjensi untuk semua skenario."