JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Hari Senin menolak tuduhan pasukan Israel dengan sengaja menargetkan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon, mengatakan itu hal yang salah, kendati tetap meminta agar pasukan di bawah bendera PBB tersebut ditarik kedudukannya.
PM Netanyahu mengatakan, militer Israel telah melakukan yang terbaik untuk menghindari terlukanya personel UNIFIL, namun tetap menyerang militan Hizbullah.
"Namun cara terbaik untuk menjamin keselamatan personel UNIFIL adalah agar UNIFIL mengindahkan permintaan Israel dan untuk sementara waktu keluar dari zona berbahaya," kata PM Netanyahu, melansir Reuters 15 Oktober.
Terpisah, juru bicara misi UNIFIL Andrea Tenenti dalam unggahan pesan video di X mengatakan, "Kami tetap tinggal. Kami berada di selatan Lebanon di bawah mandat Dewan Keamanan, jadi penting untuk menjaga kehadiran internasional dan menjaga bendera PBB di daerah tersebut," sebutnya.
"Ada beberapa serangan yang disengaja terhadap pasukan kami dan para pihak memiliki kewajiban untuk melindungi pasukan penjaga perdamaian dan memastikan keselamatan dan keamanan pasukan kami," kata Tenenti.
Diberitakan sebelumnya, konflik antara Israel dengan Hizbullah di Lebanon selatan berdampak pada pasukan UNIFIL. Pekan lalu, dua tentara Indonesia yang tergabung dalam UNIFIL terluka akibat tembakan Israel.
Israel Defense Forces (IDF) mengakui melukai kedua prajurit TNI, berdalih tengah menembaki 'ancaman' di dekat posisi pasukan UNIFIL. IDF tidak merinci apa yang dimaksud dengan “ancaman langsung” tersebut. Namun ini adalah istilah yang sering mereka gunakan untuk menyebut milisi Hizbullah di medan perang.
"Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa pos terdepan pasukan UNIFIL yang terletak sekitar 50 meter dari lokasi ancaman terkena peluru sehingga melukai dua anggota UNIFIL," ujar IDF.
BACA JUGA:
Akhir pekan lalu, Tenenti juga mengatakan pasukan UNIFIL tidak akan memenuhi permintaan Israel untuk mendur sekitar lima kilometer dari posisinya saat ini.
Sementara itu, 34 negara yang berpartisipasi dalam misi UNIFIL, mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan perlindungan bagi penjaga perdamaian PBB di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, mendesak semua pihak menghormati kehadiran pasukan PBB di wilayah tersebut, serta penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya Piagam PBB serta resolusi Dewan Keamanan yang relevan.