Ada Peringatan BMKG, Pimpinan DPR Minta Pemda Waspada Curah Hujan yang Meninggi
Kondisi longsor di Timor Tengah Utara NTT (Foto via ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta pemerintah daerah lebih waspada di tengah meningkatnya intensitas curah hujan yang berpotensi menimbulkan bencana alam. Antisipasi ini menyusul BMKG sudah memberikan peringatan untuk sejumlah wilayah yang berpotensi terkena dampak hujan lebat. 

"Ini harus segera diantisipasi dengan menyiapkan personel dan peralatan mendukung," ujar Azis kepada wartawan, Senin, 5 April.

Dari keterangan tertulis, BMKG menyebutkan sejumlah wilayah yang berpotensi hujan lebat, yakni Nusa Tenggara Timur (siaga), Sumatera Barat (waspada), Sumatera Selatan (waspada), Bengkulu (waspada), Lampung (waspada), Banten (waspada). 

Selain itu, DKI Jakarta (waspada), Jawa Barat (waspada), Jawa Tengah (waspada), Jawa Timur (waspada), Kalimantan Utara (waspada), Kalimantan Timur (waspada), Sulawesi Selatan (waspada), dan Sulawesi Tengah (waspada). 

Menurut Azis, musibah banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu dini hari, 4 April, menjadi refleksi bencana alam datang tanpa mengenal waktu dan tempat. 

Dari laporan BNPB, masyarakat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur kini mengungsi di Balai Desa Nelelamdike. Situasi terkini para pengungsi masih dalam pendataan petugas. 

Dampak banjir bandang dan tanah longsor juga dirasakan di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, Kecamatan Wotan Ulumado, dan Kecamatan Adonara Barat, Nusa Tenggara Barat. 

Sementara 7 desa terdampak di antaranya Desa Nelelamadike, Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, Desa Oyang Barang, Desa Pandai, desa Waiwadan dan Desa Duwanur. 

Karena itu, Azis mendorong penyaluran distribusi logistik untuk kebutuhan pengungsi, termasuk alat tes cepat antigen guna mengantisipasi pengungsi terpapar COVID-19 segera dilakukan. 

Ada pun logistik yang dibutuhkan yakni makanan siap saji, lauk pauk, makanan tambah gizi, selimut 3.000 lembar, sarung hingga tes cepat antigen dan masker. 

Dia juga mengingatkan, penanganan bencana yang dilakukan petugas masih tetap mengutamakan protokol kesehatan.

"Prokes tetap menjadi penting di masa pandemi, meskipun ada tantangan di lapangan," tegas pimpinan DPR Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu. 

Politikus Golkar itu berharap koordinasi yang dilakukan BNPB, BPBD dalam penanganan darurat terutama korban pengungsi berjalan lancar.

"Semoga ikhtiar dalam penanganan korban bencana yang dilakukan BNPB, BPBD dan relawan di lokasi dimudahkan," kata Azis.