BPBD Keluarkan Peringatan Dini Siaga Bencana Alam di Lebak Banten
BNPB gelar kesiapan peralatan pendukung penanggulangan bencana. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merilis peringatan dini kesiapsiagaan bencana alam di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Intensitas hujan tinggi disertai kilat dan angin kencang melanda wilayah itu sejak Kamis 6 Oktober sore.

"Kami minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Banten, Kamis 6 Oktober.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengelurakan perkiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi pada Kamis 6 Oktober sore hingga malam hari.

Terkait perkiraan BPBD itu, BPBD Lebak sudah menyampaikan peringatan dini kesiapsiagaan bencana alam kepada aparatur kecamatan dan desa/kelurahan.

Selain itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi bencana alam tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak dipetakan sebagai daerah langganan banjir dan tanah longsor jika curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"Kami berharap warga waspada bencana alam, terutama pada malam hari dengan mengaktifkan ronda," katanya disitat Antara.

Ia meminta relawan BPBD kecamatan untuk mengantisipasi banjir dan longsor dengan mengoptimalkan pemantauan debit aliran sungai juga daerah pegunungan dan perbukitan.

Apabila curah hujan meningkat hingga berlangsung lebih dari tiga jam, Febby mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Kami minta relawan BPBD kecamatan agar berkoordinasi dengan aparatur desa dan kecamatan jika curah hujan meningkat," ujar Febby.

Menurut dia, petugas BPBD Lebak kini siap siaga di posko utama di Jalan Ir Juanda Rangkasbitung untuk penanggulangan kebencanaan dengan menyiapkan peralatan evakuasi dan ketersediaan logistik.

Selain itu juga berkoordinasi dengan instansi lain, seperti TNI, Polri, relawan Tagana, Balawista, Lifeguard, DPUPR, Dinsos, PMI, dan PLN.

Dengan koordinasi itu, kata dia, dapat mempercepat penanganan agar tidak menimbulkan korban jiwa bila terjadi banjir dan longsor.

Febby menambahkan, tim penanganan kebencanaan dapat langsung bergerak memberikan pelayanan terbaik untuk menyalurkan kebutuhan dasar korban bencana.

Tim penanganan kebencanaan dapat melakukan evakuasi dan para korban bencana alam dapat tinggal di tenda pengungsian. "Kami mengutamakan penyelamatan warga yang terdampak bencana alam," tandasnya.