Peringatan untuk Warga Lebak! Waspada Bahaya Banjir dan Longsor
Photo by Jonathan Ford on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengingatkan warganya untuk mewaspadai bencana banjir dan longsor menyusul curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.

"Peringatan kewaspadaan bencana alam itu untuk mengurangi risiko kebencanaan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Minggu 20 Februari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan peringatan dini prakiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Kabupaten Lebak.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak, dari 28 kecamatan merupakan daerah langganan banjir dan longsor, karena kondisi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan dan aliran sungai.

Di Provinsi Banten, yang paling banyak memiliki sungai adalah Kabupaten Lebak, karena merupakan daerah kawasan hulu air.

Potensi bencana alam itu, kata dia, jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat. Bahkan, belum lama ini tercatat enam desa yang tersebar di empat kecamatan diterjang banjir dan longsor, namun tidak ada korban jiwa.

"Kami sudah menyampaikan surat imbauan peringatan kewaspadaan bencana alam ke aparatur kecamatan, desa, kelurahan hingga relawan, " kata dia dinukil dari Antara.

Ia mengatakan peluang hujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi terjadi siang hingga sore hari. Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di lokasi rawan bencana alam harus meningkatkan kewaspadaan, sehingga dapat terhindar dari bencana itu.

"Sejak bencana banjir dan longsor tahun 2020 tidak ada korban jiwa akibat diterjang banjir dan longsor," ucapnya.

Ia menyebut BPBD Kabupaten Lebak menyediakan logistik berupa bahan pokok, makanan ringan, lauk pauk, pakaian bekas, selimut hingga obat-obatan.

Persediaan logistik mencukupi untuk enam bulan ke depan dari bantuan pemerintah daerah, provinsi, BNPB, juga dari berbagai perusahaan BUMN.

"Kami memprioritaskan penyaluran logistik pascabencana alam untuk kebutuhan pelayanan dasar, " kata Agus.