Bagikan:

RANGKASBITUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak 208 rumah dan dua pondok pesantren terendam banjir akibat cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat pada Minggu 15 April.

"Kita hari ini melakukan peninjauan ke daerah - daerah yang terendam banjir," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faisal dikutip ANTARA, Selasa 16 April.

Masyarakat yang terendam banjir di sejumlah desa di Kecamatan Sajira dan Rangkasbitung hingga mengakibatkan 208 rumah dan dua pondok pesantren terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.

Selain itu juga sebanyak 5 unit rumah terdampak longsor, namun beruntung bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

BPBD Lebak saat ini meninjau ke lokasi untuk melihat tingkat kerusakan rumah warga akibat curah hujan lebat disertai angin kencang dan petir selama 2 jam itu.

"Kami bersama Dinas Sosial setempat sudah menyalurkan logistik untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak bencana alam,"katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pihaknya kini mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan cuaca buruk guna mengurangi resiko kebencanaan.

BPBD Lebak petakan 15 kecamatan di daerah ini masuk kategori daerah rawan bencana alam, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, gelombang tinggi dan potensi tsunami.

Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat agar tetap waspada jika terjadi curah hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

"Kami berharap cuaca buruk itu tidak menimbulkan bencana alam,"katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah warga Desa Margaluyu Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka masyarakat di sini yang terendam banjir hingga puluhan kepala keluarga sudah kembali menempati rumah miliknya setelah banjir surut.

Banjir di sini akibat luapan Sungai Cibeurih setelah dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir, Minggu (14/4) hingga berlangsung selama 2 jam.

"Bencana banjir yang melanda pemukiman warga itu akibat curah hujan tinggi," kata Ahmad (45) warga Desa Margaluyu Sajira Kabupaten Lebak.