JAKARTA - Menteri Luar Negeri Israel Katz telah menyampaikan pesan kepada sejumlah negara, Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata di Lebanon tanpa sejumlah syarat.
Lembaga penyiaran publik Kan menyebutkan, itu disampaikan Menlu Katz dalam pesan yang dikirim ke lebih dari 25 koleganya di berbagai negara, di antaranya Jerman, Inggris, Italia dan Kanada.
Menlu Katz dilaporkan mengatakan, satu-satunya situasi yang dapat diterima untuk gencatan senjata adalah jika Hizbullah mundur dari perbatasan Israel dan berada di sebelah utara Sungai Litani, dilucuti.
"Hanya implementasi penuh dari semua resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Lebanon yang akan menghasilkan gencatan senjata," kata Menlu Katz, melansir The Times of Israel 30 September.
"Selama hal ini tidak terjadi, Israel akan melanjutkan tindakannya untuk memastikan keamanan warganya dan kembalinya penduduk utara ke rumah mereka," jelasnya.
Kan mengatakan, para menteri yang terlibat dalam pembicaraan untuk gencatan senjata juga menerima pesan yang sama.
Tidak ada komentar dari Hizbullah mengenai pernyataan Katz, dikutip dari Anadolu.
Israel dan Hizbullah telah terlibat saling serang lintas batas selama setahun terakhir, seiring dengan meletusnya konflik Israel dengan Hamas di Gaza Oktober tahun lalu.
BACA JUGA:
Pekan lalu, Israel meningkatkan serangannya ke Lebanon dengan menyasar sejumlah target Hizbullah, dengan puncaknya Israel mengumumkan serangannya di Beirut pada Hari Jumat berhasil menewaskan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Sebelumnya, ledakan pager dan walkie-talkie yang digunakan anggota kelompok itu meledak dalam waktu yang hampir bersamaan dua pekan lalu, menyebabkan sekitar 40 orang dan melukai hampir 3.500 orang lainnya.