JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan militer negara itu (IDF) siap untuk menyerang target-target Lebanon non-Hizbullah jika gencatan senjata antara Israel dengan Hizbullah pada 26 November lalu gagal.
Itu dikatakan Menhan Katz saat mengunjungi pasukan Israel di perbatasan utara pada Hari Selasa.
"Jika gencatan senjata gagal – tidak akan ada lagi pengecualian bagi negara Lebanon," tegas Menhan Katz. Katz, dikutip dari The Jerusalem Post 3 Desember.
Lebih lanjut ia menekankan, Israel tidak akan pernah kembali ke hari-hari ketika mereka akan mengabaikan tembakan roket 'kecil' atau tenda kecil yang didirikan Hizbullah sebelum perang secara ilegal beberapa meter ke dalam wilayah Israel.
"Kami akan bekerja sekuat tenaga untuk menegakkan semua pemahaman perjanjian gencatan senjata, dan kami menunjukkan respons maksimal dan tidak ada toleransi," kata Menhan Katz, dikutip dari The Times of Israel.
"Kemarin adalah ujian pertama, (Hizbullah) menembaki Gunung Dov. Kami bereaksi keras dan inilah yang akan kami lakukan, dan kami tidak akan membiarkan Hizbullah kembali ke metode lama yang mereka miliki, seperti tenda yang didirikan (Hizbullah di perbatasan beberapa tahun lalu)," katanya.
Menhan Katz mengatakan, Lebanon harus "memberi wewenang kepada tentara Lebanon untuk menegakkan peran mereka, guna menjauhkan Hizbullah dari seberang (Sungai) Litani dan membongkar semua infrastruktur."
"Jika mereka tidak melakukannya dan seluruh perjanjian ini runtuh, maka kenyataan akan menjadi sangat jelas. Pertama-tama, jika kita kembali berperang, kita akan bertindak tegas, kita akan bertindak lebih jauh, dan yang terpenting yang perlu mereka ketahui, bahwa tidak akan ada lagi pengecualian bagi negara Lebanon," tegasnya.
BACA JUGA:
"Jika selama ini kita telah membedakan antara negara Lebanon dan Hizbullah, dan antara Beirut secara keseluruhan dan (pinggiran selatannya, benteng Hizbullah) Dahiyeh, yang telah kita serang dengan sangat keras, ini tidak akan terjadi lagi," katanya memperingatkan.