Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Lebanon siap untuk sepenuhnya menerapkan resolusi PBB mengenai diakhirinya keberadaan kelompok bersenjata Hizbullah di selatan Sungai Litani, sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghentikan perang dengan Israel, kata Perdana Menteri sementara Najib Mikati.

Mikati mengatakan, Lebanon siap untuk sepenuhnya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan mengerahkan tentara di selatan sungai, yang terletak sekitar 30 km (sekitar 20 mil) dari perbatasan selatan Lebanon, melansir Reuters 30 September.

Lebih jauh Ia mengatakan, dirinya bersama dengan Ketua DPR Nabih Berri telah sepakat pemilihan presiden baru untuk mengakhiri kekosongan jabatan puncak selama hampir dua tahun hanya akan terjadi setelah gencatan senjata terjadi, dalam komentar yang disampaikan setelah keduanya bertemu di Beirut.

Pasukan Israel telah memberikan banyak pukulan terhadap Hizbullah dalam gelombang serangan selama dua minggu terhadap target-target di Lebanon yang telah menewaskan beberapa komandan.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Katz telah menyampaikan pesan kepada sejumlah negara, Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata di Lebanon tanpa sejumlah syarat.

Lembaga penyiaran publik Kan menyebutkan, itu disampaikan Menlu Katz dalam pesan yang dikirim ke lebih dari 25 koleganya di berbagai negara, di antaranya Jerman, Inggris, Italia dan Kanada.

Katz dilaporkan mengatakan, satu-satunya situasi yang dapat diterima untuk gencatan senjata adalah jika Hizbullah mundur dari perbatasan Israel dan berada di sebelah utara Sungai Litani, dilucuti.

"Hanya implementasi penuh dari semua resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Lebanon yang akan menghasilkan gencatan senjata," kata Menlu Katz, dikutip dari The Times of Israel.

"Selama hal ini tidak terjadi, Israel akan melanjutkan tindakannya untuk memastikan keamanan warganya dan kembalinya penduduk utara ke rumah mereka," jelasnya.

Kan mengatakan, para menteri yang terlibat dalam pembicaraan untuk gencatan senjata juga menerima pesan yang sama.

Kemungkinan langkah Israel berikutnya adalah mengirim pasukan darat dan tank ke perbatasan ada di benak banyak orang.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 1.000 warga Lebanon telah tewas dan 6.000 lainnya terluka dalam dua minggu terakhir, tanpa menyebutkan berapa banyak warga sipil. Sementara, pemerintah mengatakan satu juta orang - seperlima dari populasi - telah meninggalkan rumah mereka.

"Kami di Lebanon siap untuk melaksanakan 1701, dan segera setelah gencatan senjata dilaksanakan, Lebanon siap untuk mengirim tentara Lebanon ke wilayah selatan Sungai Litani dan melaksanakan tugasnya secara penuh," dalam koordinasi dengan pasukan perdamaian PBB, kata Mikati.

Diketahui, Resolusi DK PBB 1701 mengakhiri perang selama sebulan tahun 2006 antara Hizbullah dan Israel, menyerukan penarikan penuh Israel dari Lebanon selatan sementara tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB menjadi satu-satunya angkatan bersenjata di selatan Sungai Litani.