JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan pembangunan kembali rumah-rumah di wilayah yang dilanda banjir di barat laut negara itu dipercepat, lapor media pemerintah Hari Senin.
Pemimpin Kim menyampaikan pernyataan tersebut selama kunjungan "bimbingan lapangan" ke wilayah yang dilanda banjir di Provinsi Phyongan Utara pada hari Minggu, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Selama kunjungan tersebut, Kim mengatakan bahwa "semua pembangun harus menyelesaikan pembangunan perumahan di tingkat tertinggi dalam waktu sesingkat-singkatnya dengan mengerahkan upaya dan ketulusan yang berlipat ganda untuk menyediakan rumah bagi masyarakat di wilayah yang dilanda banjir agar hidup bahagia," melansir Reuters 30 September.
Pemimpin Kim kembali menegaskan, kualitas konstruksi bukan sekadar masalah penanganan dampak bencana alam, tetapi proses penting dalam mengimplementasikan program pembangunan regional yang berjangkauan luas dari partai tersebut.
Korea Utara telah memprioritaskan pembangunan ekonomi di provinsi-provinsi terbelakang, menyusul komitmen Kim untuk memodernisasi pabrik-pabrik di 20 daerah selama dekade berikutnya. "Kebijakan Pembangunan Regional 20-10" negara tersebut bertujuan untuk meningkatkan apa yang disebut rezim tersebut sebagai standar hidup material dan budaya dasar rakyat.
Ini menandai kunjungan ketiga Kim ke lokasi rehabilitasi, setelah kunjungan sebelumnya pada 28 Juli dan 8-9 Agustus.
Diketahui, hujan deras akhir Juli menggenangi sebagian besar wilayah di sepanjang Sungai Amnok, dengan beberapa media Korea Selatan berspekulasi bahwa jumlah orang yang meninggal atau hilang bisa melebihi 1.000 orang.
Terpisah, Kementerian Penyatuan Korea Selatan yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea mencatat, inspeksi terbaru ini tampaknya dimaksudkan untuk menenangkan sentimen publik, serta meningkatkan moral di antara pejabat militer dan pekerja muda yang terlibat dalam proyek perumahan tersebut.
BACA JUGA:
"Agak tidak biasa bagi Kim untuk memeriksa upaya pemulihan pascabanjir beberapa kali dalam waktu yang sesingkat itu," kata Koo Byoung-sam, juru bicara kementerian tersebut, dalam jumpa pers.