JAKARTA - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada Hari Minggi, Israel tidak boleh dibiarkan menyerang negara-negara dalam "Poros Perlawanan" yang berpihak pada Iran satu demi satu.
Israel mengatakan telah mengebom target-target Houthi di Yaman pada Hari Minggu, memperluas konfrontasinya dengan sekutu-sekutu Iran di wilayah tersebut, setelah membunuh Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pada Hari Jumat dalam konflik yang meningkat di Lebanon.
Presiden Pezeshkian, dalam komentar yang dimuat oleh media pemerintah mengatakan, Lebanon harus didukung.
"Pejuang Lebanon tidak boleh dibiarkan sendirian dalam pertempuran ini sehingga rezim Zionis (Israel) tidak menyerang negara-negara Poros Perlawanan satu demi satu," katanya, melansir Reuters 30 September.
Seorang wakil komandan Garda Revolusi Iran, Abbas Nilforoushan, juga tewas dalam serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah di Beirut.
"Kami tidak dapat menerima tindakan seperti itu dan tindakan itu tidak akan dibiarkan begitu saja. Reaksi yang tegas diperlukan," kata Presiden Pezeshkian.
Terpisah, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengutuk serangan Israel di Yaman, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menargetkan "infrastruktur sipil" seperti pembangkit listrik dan tangki bahan bakar.
BACA JUGA:
"Iran sekali lagi memperingatkan tentang konsekuensi dari hasutan perang rezim Zionis (Israel) terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional," tambah juru bicara Nasser Kanaani.
Dalam serangan di Yaman jet tempur mengebom "situs-situs dengan fungsi ganda seperti infrastruktur energi" di Hodeidah. Juru bicara militer Israel mengatakan pelabuhan itu digunakan oleh Houthi untuk menerima pengiriman senjata Iran.