Bagikan:

PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menuduh media Korea Selatan mencoreng citra Korea Utara dengan membesar-besarkan jumlah korban tewas akibat banjir baru-baru ini yang melanda wilayah barat laut negara itu. Ia juga mengisyaratkan akan menolak tawaran bantuan Seoul .

Kim menyampaikan komentar tersebut saat berkunjung ke unit helikopter angkatan udara, di mana ia memuji pasukannya karena membantu menyelamatkan orang-orang dari banjir.

Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara mengatakan pada hari Sabtu 3 Agustus, selama kunjungan tersebut, Kim membantah klaim media Korea Selatan bahwa 1.000 hingga 1.500 warga Korea Utara tewas akibat banjir dan bahwa beberapa helikopter mungkin jatuh selama tanggap darurat. Ia menggambarkan laporan tersebut sebagai fitnah yang kejam oleh Korea Selatan.

Kim melabeli Korea Selatan sebagai musuh yang tidak dapat diubah dan menekankan bahwa Korea Utara tidak akan pernah mengorbankan pertahanan nasionalnya untuk meningkatkan pemulihan bencana atau standar hidup rakyat. Pernyataannya ini mengisyaratkan bahwa Pyongyang akan menolak tawaran bantuan Seoul.

Pemerintah Korea Selatan pada hari Kamis menawarkan untuk mengirim pasokan bantuan guna mengatasi masalah kemanusiaan yang dihadapi penduduk Korea Utara di daerah yang terkena banjir di dekat perbatasan negara itu dengan China.

Permusuhan antara kedua negara yang bertikai ini mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir karena ambisi nuklir Korea Utara yang terus meningkat dan perluasan latihan militer gabungan Korea Selatan dengan Amerika Serikat dan Jepang untuk melawan ancaman Korea Utara.

Korea Utara juga menolak tawaran bantuan Korea Selatan saat memerangi wabah COVID-19 pada tahun 2022 .

Laporan media pemerintah Korea Utara mengatakan hujan lebat baru-baru ini menyebabkan 4.100 rumah, 7.410 hektare lahan pertanian, dan sejumlah bangunan umum, struktur, jalan, dan rel kereta api terendam banjir di kota barat laut Sinuiju dan kota tetangga Uiju.

Media pemerintah belum memberikan informasi mengenai korban tewas, tetapi Kim dikutip menyalahkan pejabat publik yang telah mengabaikan pencegahan bencana, sehingga menyebabkan korban yang tidak dapat dibiarkan.

Selama kunjungannya ke unit helikopter, Kim mengatakan merupakan suatu keajaiban bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di daerah Sinuiju dan memuji personel angkatan udara karena berhasil melaksanakan misi penyelamatan.

Kim juga mengatakan bahwa satu helikopter melakukan pendaratan darurat selama misi penyelamatan tetapi semua pilot selamat, yang tampaknya merupakan penyangkalan terhadap klaim media Korea Selatan tentang beberapa kecelakaan helikopter.